#pbsbkemenag

Perjalanan Keselamatan: Dzûn Nûn al-Mishrî dan Ajaran Spiritualitas tentang Dosa dan Pertobatan

Dzûn Nûn al-Mishrî, seorang sufi terkemuka yang dikenal dengan ajaran-ajarannya tentang spiritualitas, menggambarkan dosa sebagai pohon yang berbuah penyesalan dan kesedihan. Menurutnya, para ahli balaghah, yang mahir dalam berbicara dan memiliki pemahaman tentang Allah dan Rasul-Nya, seringkali menjadi penanam pohon dosa meskipun mereka menyadari dosa tersebut. Dampak dosa terhadap jiwa sangat buruk. Dosa dapat menjadikan jiwa kotor dan terperosok ke dalam kegelapan, juga membuatnya gelisah dan tidak tenang. Bagi mereka

Fiqih Tahawwulat: Membuka Pintu Kebijaksanaan Islam dalam Menghadapi Tantangan Kontemporer

Islam dikenal sebagai agama yang bersifat universal, menyampaikan ajarannya untuk seluruh umat manusia tanpa memandang bangsa dan suku. Keberlakuan Islam bersifat komprehensif, mencakup segala aspek kehidupan, dan mampu memberikan solusi untuk berbagai problematika yang dihadapi manusia di dunia. Dalam setiap permasalahan kehidupan manusia, terdapat hukum Islam yang dapat memberikan pedoman dan solusi. Keuniversalan Islam menjadikannya relevan dalam setiap zaman dan generasi. Ajarannya dapat berjalan beriringan dengan perkembangan zaman, dan nilai-nilai

Menapaki Jejak Pencerahan Agama: Menguak Tantangan Pemahaman Ilmu Dakwah dan Urgensi Bimbingan Ulama

Belakangan ini, terdapat banyak individu yang terlibat sebagai pendakwah atau aktivis keagamaan, namun disayangkan pengetahuan mereka tentang agama masih terbatas. Mereka sering menyerukan untuk kembali kepada Al-Qur’an dan hadis, dengan berpegang pada hasil ngaji di pondok pesantren hanya selama beberapa tahun. Bahkan, lebih mengherankan lagi adalah lulusan Sarjana Fakultas Dakwah yang hanya mendapatkan ilmu Al-Qur’an dan Hadis dalam beberapa satuan kredit semester (SKS). Tentunya, pemahaman mereka terhadap dua sumber hukum

Toleransi Bukan Sekadar Teori. Harus Mengalir dari Dialog dan Pengalaman

Toleransi adalah konsep yang sering kita dengar dan bahkan sering diajarkan dalam pendidikan kita. Ini adalah nilai yang sangat dihargai dalam masyarakat modern yang beragam. Namun, apakah toleransi hanya sebatas konsep teoritis yang kita pelajari dalam buku-buku atau sebuah tindakan nyata yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Tulisan ini akan menjelaskan mengapa toleransi tidak bisa hanya sebatas teori, tetapi harus melibatkan dialog dan pengalaman nyata dalam memahami fenomena ini.

AS-SUYUTHI; CERDIK CENDIKIA MULTI-FAN KEISLAMAN

1. NAMA DAN GARIS KETURUNAN IMAM SUYUTHI Nama lengkap beliau adalah al-Imam al- Hafidz abu al-Fadhl Jalaludin Abdurrohman bin Kamaluddin Abi al-Manaqib Abi Bakr bin Nasiruddin, Muhammad bin Sabiquddin Abi Bakr bin Fakhruddin Utsman bin Nashiruddin Muhammad bin Saifuddin Khidir bin Najmuddin Abu as-Sholah Ayyub bin Nashiruddin Muhammad bin Syekh Hamamudin al-Hmam al-Khudhoiri al-Asyuthi. Adapun penamaan Abdurrohman merupakan nama yang diberikan orang tua nya pada hari ketujuh dari kelahirannya. Di

Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi Mendukung Penuh Program Pengabdian CSSMoRA

CSSMoRA – Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA) melakukan silaturahmi sekaligus audiensi dengan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi terkait Program Pengabdi Muda Nusantara (DIMTARA) bertempat di Kantor Bupati Wakatobi (24/01/23). Dalam hal ini, Ketua Umum Nasional CSSMoRA, Nusul Akbar menyampaikan bahwa CSSMoRA akan melakukan program pengabdian masyarakat di salah satu desa yang ada di Wakatobi, tepatnya di komunitas Suku Bajo, Desa Mola Nelayan Bakti, Wangi-Wangi Selatan.

Puteh

Puteh mengambil parang dari pinggang. Melayangkan tebasan. Dan mulai menebang. Merah darah keluar dari sayatan batang. Puteh melawan rasa ngilu dan takut. Ia melanjutkan menebang. Sekali. Dua kali. Lalu pada kali ketiga, sesuatu menarik kakinya.

Mahasiswa PBSB Jadi Lulusan Terbaik Pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter XLIII Fakultas Kedokteran UIN Jakarta

CSSMoRA – Fakultas kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar pelantikan dan pengambilan sumpah dokter XLIII pada Kamis,(19/01), bertempat di Auditorium Fakultas Kedokteran UIN Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA., Direktur PD Pontren Kementrian Agama RI Prof. Dr. H. Waryono, S.Ag., M.Ag., Ikatan Dokter Indonesia (IDI) , Direktur RSUP Fatmawati dan rekan jejaring RS. Pada acara ini terdapat lima mahasiswa PBSB yang dilantik