CSSMoRA – Fakultas kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar pelantikan dan pengambilan sumpah dokter XLIII pada Kamis,(19/01), bertempat di Auditorium Fakultas Kedokteran UIN Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA., Direktur PD Pontren Kementrian Agama RI Prof. Dr. H. Waryono, S.Ag., M.Ag., Ikatan Dokter Indonesia (IDI) , Direktur RSUP Fatmawati dan rekan jejaring RS.
Pada acara ini terdapat lima mahasiswa PBSB yang dilantik dan disahkan sebagai dokter yaitu Nila Rahadatul Aisy, S.Ked., Ahmad Faizun Ni’am, S.Ked., Chaerani Kurniatin, S.Ked., Vina Izzatul Awaliyah, S.Ked. dan Wahdaniah Irfan, S.Ked.
Nila Rahdatul Aisya sebagai salah satu penerima PBSB UIN Jakarta berhasil menjadi lulusan terbaik dan termuda pada pengambilan sumpah dokter ini dan dipercaya untuk memberikan sambutan perwakilan wisudawan.
Dalam sambutannya, mahasiswi asal Banyuwangi ini berterima kasih kepada pihak Kementerian Agama atas bantuan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang diberikan, begitu juga pihak kampus khususnya Fakultas Kedokteran yang mampu mengelola PBSB Kementrian Agama dengan baik.
“Terimakasih kepada Fakultas Kedokteran UIN Jakarta yang mampu mengelola program PBSB Kemenag dengan baik”. ujarnya
Mahasiswi kedokteran ini juga berharap, sumpah yang telah diucapkan oleh para dokter mampu terinternalisasi dalam diri secara personal sebagai pegangan dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan kepada masyarakat dan juga senantiasa terikat pada nilai-nilai keagamaan.
“Semoga kita dapat menjadikan maqosid as-syari’ah sebagai pedoman dokter dan harus menjadi distingsi dokter-dokter dari UIN”. Harapnya
Selain itu, Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA. dalam sambutannya menyampaikan kepada para dokter yang baru dilantik agar dapat mempelajari juga ilmu-ilmu sosial sebagai acuan pengabdian di masyarakat dan ilmu hukum yang dapat membantu untuk memahami regulasi dan aturan dalam menjalani keprofesian sebagai dokter serta berharap kepada para dokter baru agar senantiasa meningkatkan kemampuan bahasa internasional.
“Para dokter baru perlu melatih kemampuan bahasa internasionalnya, karna sangat terbuka lebar peluang karir di dunia internasional untuk profesi dokter.” Harapnya.
Pewarta : Faisal S Sangaji (Ketua I CSSMoRA)