
Perjalanan menuju kelulusan bukanlah suatu hal yang mudah. Terkadang, jalan yang harus ditempuh terasa begitu panjang dan melelahkan. Namun, seperti yang sering ditekankan dalam banyak cerita kesuksesan, setiap perjuangan akan berbuah manis di akhirnya. Begitulah kisah saya, seorang mahasiswa yang merasakan betul arti dari perjuangan dan pengorbanan di dunia perkuliahan.
Saya masuk universitas dengan harapan dan impian yang tinggi. Seperti kebanyakan mahasiswa baru, saya merasa semangat dan penuh energi. Namun, tak lama setelah itu, saya mulai menyadari bahwa dunia perkuliahan tidaklah seperti yang saya bayangkan. Banyak hal yang harus dipelajari, banyak tantangan yang harus dihadapi, dan banyak kesulitan yang harus diselesaikan.
Minggu pertama perkuliahan berjalan lancar. Semua materi yang diberikan terasa mudah, dosen yang mengajar pun sangat ramah. Namun, seiring berjalannya waktu, beban tugas mulai bertambah, ujian yang mendekat semakin menegangkan, dan kehidupan sosial saya pun mulai terganggu. Tugas yang numpuk, ujian yang mendekat, serta kegiatan organisasi yang mulai menguras energi. Saya merasa tertekan, dan kadang bahkan merasa putus asa.
Ada satu moment yang sangat saya ingat. Saat itu, saya sedang mempersiapkan ujian besar, dan saya merasa bahwa saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi hasil yang saya capai masih jauh dari harapan. Saya terpuruk, merasa seolah-olah perjuangan saya selama ini sia-sia. Namun, di tengah rasa frustasi itu, saya teringat pesan seseorang yang pernah mengatakan, “Perjuanganmu akan berakhir indah. Jangan pernah menyerah, aku ada untukmu.” Kalimat itu seperti menjadi pelita yang menerangi jalan saya yang
gelap.
Saya mulai merenung dan menyadari bahwa dalam setiap perjuangan pasti ada jatuh bangunnya. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan sebuah pelajaran berharga. Aku mulai menata kembali niat dan tujuanku. Setiap tugas yang diberikan saya anggap sebagai kesempatan untuk berkembang, setiap ujian saya jadikan sebagai tantangan untuk menguji sejauh mana pemahaman saya. Saya tidak lagi takut gagal, karena saya tahu bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.
Hari-hari berlalu dengan penuh perjuangan. Waktu demi waktu, saya mulai merasakan perubahan. Nilai saya mulai membaik, tugas-tugas yang dulu terasa sangat berat kini bisa saya selesaikan dengan lebih mudah. Semua itu berkat kesabaran, usaha keras, dan tentunya dukungan dari orang-orang terdekat saya. Saya belajar untuk lebih disiplin, mengatur waktu dengan lebih baik, dan tidak mudah menyerah.
Akhirnya, setelah berjuang selama bertahun-tahun, saya berdiri di depan panggung wisuda, dengan toga di kepala dan senyum lebar di wajah. Semua perjuangan, kegagalan, dan pengorbanan saya terbayar lunas. Perjuangan saya memang tidak mudah, tetapi hasil akhirnya sangat manis. Lulus dengan predikat yang memuaskan, saya merasa bahwa setiap tetes keringat dan usaha yang saya keluarkan selama ini sangat berharga.
Saya sadar, bahwa perjalanan saya di dunia perkuliahan bukan hanya tentang mencapai gelar, tetapi tentang bagaimana saya tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih siap menghadapi tantangan hidup ke depan. Perjuangan saya berakhir indah, karena saya tahu bahwa setiap langkah yang saya ambil dalam perjalanan ini membawa saya lebih dekat pada impian saya. Dan, yang terpenting, saya belajar bahwa
kesuksesan bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang proses yang kita lalui.
Pada akhirnya, saya ingin mengingatkan kepada siapa pun yang sedang berjuang di dunia perkuliahan: jangan pernah menyerah. Semua perjuanganmu akan berakhir indah. Setiap kesulitan yang kamu hadapi adalah batu loncatan menuju masa depan yang lebih cerah. Terus berusaha, terus belajar, dan yakinlah bahwa hasil terbaik akan datang pada waktunya.
Dania Ramadani (CSMoRA Universitas Wahid Hasyim 2023)