konah wulanah

Santri Sebagai Motor Penggerak Perubahan Sosial

Santri dan pesantren merupakan dua elemen penting dalam sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia. Secara etimologi, “santri” berasal dari bahasa Sanskerta “shastri” yang berarti seseorang yang belajar kitab-kitab agama. Menurut KBBI, kata “santri” memiliki dua pengertian, yaitu: orang yang mendalami agama Islam, dan orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh; orang yang saleh. Santri pada umumnya didefinisikan sebagai seseorang yang belajar di pesantren mengenai ilmu agama, seperti tauhid, fiqih, tasawuf, dan akhlak.

Jalur Hidup Kita, Warna Pelangi

Setiap individu adalah dunia kecil dengan perjalanan uniknya sendiri. Seperti sungai yang mengalir menuju lautan, setiap orang memiliki aliran hidupnya masing-masing. Atau seperti puzzle, setiap keping memiliki bentuk dan warna yang berbeda. Jalan hidup yang kita tempuh tidak pernah sama dengan orang lain, meskipun terkadang tampak serupa. Perbedaan ini muncul karena berbagai faktor, mulai dari latar belakang keluarga, lingkungan sosial, hingga pilihan-pilihan yang kita buat. Pengalaman hidup yang beragam membentuk

Santri Penjaga Negri

Di tanah Nusantara, iman bersemi indah, Santri berdiri tegak, bak karang di tepian. Ilmu dan iman, bekal suci tak tergoyah, Mengabdi pada negeri, tanah ibu tercinta. Dari rahim pesantren, lahir pahlawan sejati, Api semangat membara, tak pernah padam. Merdeka kini kita, berkat perjuangan pasti, Santri terus berkarya, membangun peradaban. Ilmu disebarkan, persatuan dijaga erat, Dalam bingkai kebangsaan, mereka bersatu.Indonesia di usia ke-79, semakin berdaulat, Santri tetap setia, menjunjung cita-cita. Dengan

Jejak Pangeran Santri: Penyebar Islam di Tatar Sunda

Kusumahdinata, yang lebih dikenal dengan gelarnya yaitu Pangeran Santri, adalah Raja kedelapan Sumedang Larang. Ayahnya bernama Pangeran Pamelakara dan ibunya Matangsari, seorang ulama sekaligus kerabat dari keraton Kesultanan Cirebon. Pada tahun 1530, Pangeran Santri menjadi ulama pertama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Sumedang Larang. Beliau memiliki garis keturunan langsung dengan Nabi Muhammad, sebagai cucu dari Sunan Gunung Jati (Syarief Hidayatulloh) Cirebon. Pangeran Santri telah menerima pendidikan agama sejak usia

Menyelami Keberkahan Ilmu: Pelajaran Berharga dari Kitab Ta'lim Muta'alim

Pendidikan merupakan lembaga utama yang memiliki peran penting dalam membangun dan menumbuh kembangkan peradaban. Pendidikan menentukan maju mundurnya suatu peradaban. Bahkan, peradaban dan kebudayaan umat manusia tidak akan pernah muncul tanpa ada lembaga yang mengarahkan manusia kearah tersebut. Karena manusia larir kedunia dalam keadaan tidak memiliki daya dan ilmu yang dapat membuatnya berkembang lebih maju. Sejarah islam memiliki seorang tokoh yang memiliki kepeduliaan tinggi terhadap belajar, syaikh Az-Zarnuji. Dalam kitab