Artikel

Meneladani Kesabaran dan Ketawadhuan Rasulullah

Rasulullah SAW adalah pemimpin umat yang sangat dihormati, bahkan cendekiawan Barat, Michael H. Hart, mencatatnya sebagai tokoh paling berpengaruh di dunia. Meskipun demikian, beliau menjalani hidup dengan sangat sederhana. Siapa sangka, sosok yang begitu dihormati ini lebih memilih menjahit sendiri pakaian yang robek daripada membeli yang baru. Diriwayatkan oleh Hisyam bin ‘Urwah, suatu ketika Siti ‘Aisyah RA pernah ditanya, “Apa yang biasa dilakukan Rasulullah SAW saat di rumah?” Aisyah menjawab,

Memulai Hidup Tenang dengan Penerapan Stoikisme dalam Buku "Filosofi Teras"

Setiap manusia pada dasarnya mendambakan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Namun, kehidupan sehari-hari sering kali tidak berjalan sesuai harapan, yang dapat menimbulkan kekhawatiran, kecemasan, emosi, bahkan stres. Dalam menyelesaikan berbagai masalah, sering kali kita dihadapkan pada kenyataan bahwa ada hal-hal yang berada di luar kendali kita. Meski demikian, terdapat cara untuk membantu mengatasi hal ini, yaitu dengan menerapkan prinsip Stoikisme seperti yang dijelaskan dalam buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring.

Santri Sebagai Motor Penggerak Perubahan Sosial

Santri dan pesantren merupakan dua elemen penting dalam sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia. Secara etimologi, “santri” berasal dari bahasa Sanskerta “shastri” yang berarti seseorang yang belajar kitab-kitab agama. Menurut KBBI, kata “santri” memiliki dua pengertian, yaitu: orang yang mendalami agama Islam, dan orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh; orang yang saleh. Santri pada umumnya didefinisikan sebagai seseorang yang belajar di pesantren mengenai ilmu agama, seperti tauhid, fiqih, tasawuf, dan akhlak.

Jalur Hidup Kita, Warna Pelangi

Setiap individu adalah dunia kecil dengan perjalanan uniknya sendiri. Seperti sungai yang mengalir menuju lautan, setiap orang memiliki aliran hidupnya masing-masing. Atau seperti puzzle, setiap keping memiliki bentuk dan warna yang berbeda. Jalan hidup yang kita tempuh tidak pernah sama dengan orang lain, meskipun terkadang tampak serupa. Perbedaan ini muncul karena berbagai faktor, mulai dari latar belakang keluarga, lingkungan sosial, hingga pilihan-pilihan yang kita buat. Pengalaman hidup yang beragam membentuk

Tips Agar Organisasi Berkembang dan Bertahan Hingga ke Generasi Selanjutnya

Membangun dan mempertahankan sebuah organisasi yang kuat dan berkelanjutan membutuhkan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa tips penting untuk mencapai tujuan tersebut: 1. Membangun Loyalitas dan Militansi Fondasi utama dari sebuah organisasi yang kuat adalah loyalitas anggotanya. Penting untuk mencari dan mengembangkan orang-orang yang memiliki tingkat militansi tinggi terhadap visi dan misi organisasi. Anggota yang loyal akan menjadi tulang punggung organisasi, memastikan keberlanjutannya bahkan dalam menghadapi tantangan. 2. Mendorong Kerjasama

Kebahagiaan dan Kesederhanaan: Sebuah Hubungan Yang Sering Kali Terlupakan

Modernisasi sering dikaitkan dengan kemajuan dalam hal materi dan teknologi. Banyak orang percaya bahwa kebahagiaan dapat dicapai melalui kepemilikan barang-barang mewah, teknologi terbaru, dan status sosial yang tinggi. Konsumerisme menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, di mana kebutuhan akan barang-barang material terus meningkat. Media sosial dan iklan yang terus-menerus menampilkan gambaran bahwa kebahagiaan diperoleh melalui pemenuhan keinginan materi semakin memperkuat pandangan ini. Namun, di balik kemewahan kehidupan modern, nilai kesederhanaan

Peran Pancasila dalam Membangun Toleransi Antar Umat Beragama di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam agama tersebar di seluruh pulau. Di antaranya adalah agama Islam, Kristen, Hindu, Katolik, Buddha, dan Konghucu. Keberagaman agama di Indonesia menjadi salah satu tantangan sekaligus potensi yang harus dilestarikan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Sebagaimana tercantum pada sila pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Tujuannya adalah untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama dan memperkuat kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Nilai toleransi

Pro Kafa'ah atau Amalgamasi

Pernikahan menjadi persoalan yang sering dibahas dan dibicarakan, karena dari pernikahan itulah akan lahir generasi-generasi di masa yang akan datang. Entah menjadi generasi emas atau malah generasi cemas. Dalam pelaksanaannya, pernikahan dilakukan dengan serangkaian syarat dan ketentuan yang terbilang ketat. Hal itu bertujuan agar pernikahan bukan hanya sebatas akad yang memperbolehkan wathi’ belaka, melainkan demi berlangsungnya kehidupan yang bahagia serta harmonis di masa mendatang. Islam sebagai agama yang rahmatan lil

Dari Pesantren untuk Negeri : Kontribusi santri dalam menjaga keutuhan NKRI

Sejak zaman penjajahan hingga kemerdekaan, sosok santri telah menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia. Peran santri dalam menjaga keutuhan NKRI sangatlah signifikan, baik secara historis maupun kontemporer. Santri telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai aspek bernegara dan berbangsa. Secara historis, santri terlibat aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya sebagai pejuang di medan perang, santri dan ulama juga berperan sebagai pemberi dukungan spiritual dan intelektual bagi para pejuang kemerdekaan. Tokoh-tokoh

Seni Berkomunikasi Tanpa Mendominasi: Kunci Sukses Interaksi Sosial

Dalam era komunikasi yang semakin kompleks, kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif tanpa mendominasi menjadi keterampilan yang sangat berharga. Artikel ini akan mengulas pentingnya komunikasi yang seimbang dan memberikan tips praktis untuk mencapainya. Apa Itu Komunikasi yang Mendominasi? Komunikasi yang mendominasi sering kali ditandai dengan beberapa karakteristik: Pola komunikasi seperti ini dapat membuat lawan bicara merasa tidak nyaman dan menghambat terjadinya dialog yang konstruktif. Strategi Berkomunikasi Tanpa Mendominasi Berikut beberapa strategi