Pada tanggal 11 November 2024, CSSMoRA sukses menggelar acara Refleksi harlah Ke-17 dengan tema “17 Years of Meaning Journey.” Acara yang dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting yang dihadiri oleh mahasantri-mahasantri penerima program beasiswa santri berprestasi yang tersebar di 32 Perguruan Tinggi.
Kegiatan ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan dari Ketua Panitia Elva Elvira, Ketua Umum CSSMoRA Khidran Arfiansyah, dan Kapupenmas Setjen Kemenag Dr. Ruchman Basori, M.Ag, yang sekaligus membuka kegiatan ini dengan formal. Dalam sambutan, Dr. Ruchman diawal-awal menyampaikan apresiasi kepada seluruh seluruh peserta atas dedikasi dan semangat kontribusi ber-CSSMoRA dalam pengabdian dan refleksi perjalanan 17 tahunya, beliau juga menyampaikan cerita singkat bagaimana PBSB terbentuk, dimana negara ingin hadir pada dunia pesantren “mengingat dulu peran dari pada komunitas pesantren itu sangat penting dalam merebutkan kemerdekaan RI dengan keringat darah dan nyawa, tetapi setelah merdeka nyaris dunia pesanten tidak terperhatikan, makanya kemenag menganggapi persoalan itu dengan salah satunya menyelenggarakan program beasiswa santri berprestasi,” tuturnya.
Ketua Panitia Elva Elvira menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini, sembari menegaskan bahwa tema pada harlah kali ini “17 Years of Meaning Journey” merepresentasikan perjalanan CSSMoRA dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dan pondok pesantren. Sementara itu, Ketua CSSMoRA Khidran Arfiansyah mengajak anggota untuk meneladani semangat para pendahulu. “Dengan usia 17 tahun, CSSMoRA telah memasuki masa dewasa. Kita harus merefleksikan semangat kakak-kakak pendiri dan alumni, karena dengan semangat inilah yang kita bawa untuk CSSMoRA yang lebih baik,” ujarnya.
Sesi utama berupa talkshow menghadirkan narasumber inspiratif: Gunaryo S.P. (Ketua Umum Nasional CSSMoRA 2009-2011), Lalu Nova Setiawan Putra S.KPm. (Pelopor Pembentukan CSSMoRA), dan Siti Prihatin S.Hut (Pengurus CSSMoRA 2008-2010). Kak Gunaryo mengingatkan peserta agar memanfaatkan kesempatan di CSSMoRA dengan bijak, karena “banyak orang yang menginginkan berada di posisi Anda saat ini.” Kak Lalu Nova menekankan pentingnya menjaga CSSMoRA sebagai “rumah” tempat bertumbuh, sementara Kak Siti Prihatin mengingatkan bahwa program kerja yang dibuat harus harmonis dan membawa kebahagiaan, bukan tekanan, agar semangat kekeluargaan tetap terjaga.Acara ini ditutup dengan dokumentasi bersama peserta, penyerahan sertifikat kepada narasumber, serta jargon kebanggaan “Loyalitas Tanpa Batas.” Melalui refleksi ini, CSSMoRA kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi wadah pengembangan diri dan kontribusi sosial yang bermakna bagi masyarakat, pondok pesantren, dan bangsa.
Abdul Aziz (Panitia Acara Harlah CSSMoRA ke-17)