November 2024

Teori Kebutuhan Maslow: Memahami Hierarki Kebutuhan Manusia

Setiap Individu, dalam perjalanan hidupnya, memiliki serangkaian kebutuhan yang bervariasi, mulai dari yang paling mendasar hingga yang paling tinggi. Konsep ini digambarkan dalam piramida Maslow, yang menunjukkan urutan kebutuhan manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai tingkatan-tingkatan dalam piramida tersebut: Fajar Fathurahman (CSSMoRA Universitas Nahdhatul Ulama Indonesia)

BERSAMA MENGHADAPI KESEDIHAN

Di sebuah kota kecil yang penuh dengan hiruk-pikuk kehidupan, hiduplah seorang ibu bernama Indah. Indah adalah sosok ibu yang sabar dan penuh pengertian. Sejak suaminya Adam, meninggal dunia karena sakit, indah harus menghadapi kehidupan yang tidak mudah bersama dua anaknya, zahid dan rahayu. Zahid, anak sulungnya yang kini berusia 19 tahun, sudah mulai bekerja untuk membantu keuangan keluarga. Sementara rahayu, anak perempuan yang baru berusia 7 tahun, mereka adalah sumber

Harmoni Antara Tauhid dan Tradisi di Kalangan Masyarakat Banjar

Kalimantan Selatan adalah salah satu Provinsi yang terletak di Pulau Kalimantan, Banyak hal-hal menarik dari setiap sudut tempat, budaya, bahasa dan masih banyak lagi. Sayangnya hanya sedikit dari sekian banyak orang yang mengetahui fakta tersebut. Provinsi yang sering dijuluki dengan “Bumi Lambung Mangkurat” ini menyimpan begitu banyak hal-hal menarik salah satunya dari para penduduknya. Masyarakat banjar, yang menjadi warga pribumi Kalimantan Selatan terkenal dengan kearifan lokal dan menjunjung tinggi tradisi

KASIH SAYANG YANG MEMBINGKAI SEMESTA

Bercerita tentang semesta dan segala keindahannya, Aku tahu, ini tidak akan ada ujungnya. Bahkan, Ketika siapapun mencoba memindahkan semesta kedalam tulisan, sejatinya, Ia tidak benar-benar memindahkan, Ia hanya menangkap bayang-bayangnya saja.Keagungan langit dengan hamparan luasnya, adalah bentuk manifestasi dari Kebesaran Tuhan.Setiap detail dari ciptaan-Nya, dari yang terbesar hingga yang terkecil, adalah cerminan dari Kekuasaan dan Kasih Sayang-Nya. Maka, tidak cukup menjelaskannya hanya dengan sekedar rangkaian kata. Saat kita merenungkan semesta,

HUJAN PUKUL EMPAT

Hujan turun lagi sore itu, entah sudah yang keberapa kali di penghujung bulan februari. Rinai rinai nya membasahi segala hal di bawah langit, membuat Sebagian orang merutuki hujan yang tengah turun. Beberapa orang terlihat menerobos hujan yang kian deras, kepalang tanggung basah mungkin, pikir mereka. Seorang anak dengan pakaian khas sekolah dasar duduk diam di halte, menatapi hujan yang menggemericik mengenai atap halte yang dijadikan tempatnya duduk sedari tadi, jauh

Kepadaku Dariku

Entahlah! bungkam rasanyaLelahTapi segala dariku pantas untuk dicintai bukan?Baik dariku atau manusia lainBukankah aku layak dikagumi?Baik dariku atau seisi bumiBukankah aku layak beropini?Tentang kabar pada hari ini Kepadaku darikuTersenyumlah!Hari ini kau lebih baik dari kemarinTertawalah!Hari ini adalah kemenanganmuHari ini, dimana langit yang selalu aku kagumiTertunduk saat aku ada dibawahnya Kepadaku darikuAdalah bintang yang bersinar terang dengan cahayanya sendiriAdalah hujan yang turun dengan iringan iramanya sendiriAdalah fatamorgana yang menipuKarena aku tak