Modernisasi sering dikaitkan dengan kemajuan dalam hal materi dan teknologi. Banyak orang percaya bahwa kebahagiaan dapat dicapai melalui kepemilikan barang-barang mewah, teknologi terbaru, dan status sosial yang tinggi. Konsumerisme menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, di mana kebutuhan akan barang-barang material terus meningkat. Media sosial dan iklan yang terus-menerus menampilkan gambaran bahwa kebahagiaan diperoleh melalui pemenuhan keinginan materi semakin memperkuat pandangan ini.
Namun, di balik kemewahan kehidupan modern, nilai kesederhanaan sering kali terlupakan. Kebahagiaan sejati, yang berasal dari dalam diri, menjadi sulit ditemukan di tengah hiruk-pikuk gaya hidup modern yang serba cepat dan penuh tekanan. Banyak orang merasa terjebak dalam lingkaran keinginan yang tak berujung, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan mungkin lebih dekat ditemukan dalam hal-hal yang sederhana. Apakah materi dan kemewahan benar-benar membawa kita lebih dekat dengan kebahagiaan, atau justru menjauhkan kita dari makna kebahagiaan yang sesungguhnya?.
Dengan berkembangnya konsumerisme, orang-orang terdorong untuk terus membeli dan mengumpulkan barang-barang sebagai simbol kesuksesan dan kebahagiaan. Akibatnya, banyak yang merasa bahwa kebahagiaan selalu harus diukur dari pencapaian materi, sementara aspek lain dari kebahagiaan, seperti hubungan yang sehat, kesejahteraan mental, dan kehidupan sederhana, sering diabaikan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa setelah kebutuhan dasar terpenuhi, peningkatan dalam hal kemewahan dan materi tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan kebahagiaan. Sebaliknya, pencarian yang terus-menerus akan materi dan kemewahan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan rasa tidak pernah puas.
Menyibak Makna dan Pandangan kebahagiaan dari Berbagai Perspektif
Kebahagiaan adalah perasaan puas, senang, dan nyaman dalam hidup. Ini lebih dari sekadar merasa bahagia dalam momen-momen tertentu; kebahagiaan berarti merasa baik secara keseluruhan tentang hidup kita. Ini termasuk merasa damai, menikmati hal-hal kecil, dan merasa bahwa hidup kita memiliki makna.
Konsep Kebahagiaan dari Berbagai Sudut Pandang:
Dalam psikologi, kebahagiaan sering kali diartikan sebagai perasaan positif dan kepuasan dengan hidup kita. Psikolog mempelajari bagaimana emosi positif seperti kegembiraan dan cinta, serta kemampuan untuk mengatasi stres dan tantangan, berkontribusi pada perasaan bahagia.
Dari perspektif filsafat, kebahagiaan dianggap sebagai tujuan utama dalam hidup. Banyak filsuf percaya bahwa kebahagiaan datang dari menjalani hidup yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai moral. Ini bukan hanya soal merasakan kesenangan, tetapi juga tentang menjadi orang yang baik dan memiliki hidup yang berarti.
Dari sudut pandang sosiologi, kebahagiaan sering kali terkait dengan hubungan kita dengan orang lain. Memiliki keluarga, teman, dan dukungan dari komunitas bisa membuat kita merasa lebih bahagia. Kebahagiaan juga bisa diperoleh dari rasa keterhubungan dengan masyarakat dan membantu orang lain.
Kebahagiaan merupakan tujuan dalam hidup semua orang, Ketika memiliki sebuah kepuasan dan kenyamanan dalam hidup. Kebahagiaan dapat dicapai oleh berbagai aspek seperti cinta, tenang, atau bahagia. Hal ini menjelaskan bahwa kebahagiaan tidak selalu tentang materi dan kemewahan melainkan dengan hal-hal sederhana pun bisa bahagia.
Kunci Hidup Bermakna dan Penuh Kebahagiaan dengan Kesederhanaan
Kesederhanaan tidak hanya tentang memiliki sedikit barang atau mengurangi keinginan akan kemewahan, ini adalah cara hidup yang menekankan hal-hal yang benar-benar penting dan bernilai dalam hidup kita. Dengan memilih hidup sederhana, kita memusatkan perhatian pada apa yang benar-benar membawa makna dan kebahagiaan sejati.
Kesederhanaan membantu kita melepaskan diri dari tekanan dan kekacauan yang sering muncul dalam gaya hidup yang serba cepat dan berorientasi pada materi. Dengan mengurangi kebutuhan yang tidak diperlukan, kita menciptakan ruang untuk hal-hal yang lebih bermakna, seperti hubungan yang mendalam, ketenangan batin, dan kesehatan mental. Kebahagiaan tidak lagi diukur dari seberapa banyak hal yang dimiliki tetapi dari seberapa dalam kita bisa menikmati dan mensyukuri hidup.
Kesederhanaan membantu kita menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilai yang kita pegang. Ini berarti menjalani hidup yang lebih bermakna, di mana setiap keputusan dan tindakan dilakukan dengan kesadaran dan sesuai dengan tujuan hidup yang lebih besar. Paulo Coelho seorang penulis terkenal mengatakan, “Saya selalu merasa seperti orang yang kaya karena bagi saya, uang tidak ada hubungannya dengan kebahagiaan”. Pada akhirnya, kesederhanaan mengajarkan kita bahwa hidup yang bermakna tidak ditentukan oleh seberapa banyak harta atau kemewahan yang kita miliki, tetapi oleh cara kita hidup dengan penuh kesadaran, kasih sayang, dan rasa syukur.
Kesederhanaan Dapat Mendukung Tercapainya Kebahagiaan
Kesederhanaan sering kali membantu seseorang mencapai kebahagiaan karena memungkinkan mereka untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, seperti hubungan, kesehatan, dan kebahagiaan batin. Dengan menjalani hidup sederhana, seseorang cenderung memiliki lebih sedikit kekhawatiran tentang hal-hal material, yang dapat mengurangi stres dan kecemasan. Fokus pada kebutuhan daripada keinginan dapat membantu menemukan kepuasan dan kebahagiaan dalam hal-hal kecil.
Namun, hubungan antara kesederhanaan dan kebahagiaan sering dilupakan karena tekanan dari masyarakat dan budaya yang menekankan pentingnya memiliki kemewahan dan meraih kesuksesan materi. Media dan lingkungan sekitar sering menunjukkan bahwa kebahagiaan berasal dari memiliki kekayaan, status sosial tinggi, atau pencapaian materi. Pandangan ini membuat banyak orang berpikir bahwa mereka harus terus mengejar itu semua untuk merasa bahagia. Banyak orang berpikir bahwa kebahagiaan identik dengan kekayaan. Semakin kaya mereka, semakin bahagia hidupnya. Semakin besar saldo di rekening mereka, semakin tenang dan damai hidup mereka. Akibatnya, kesederhanaan yang sebenarnya bisa memberikan kedamaian dan kebahagiaan mendalam sering kali diabaikan atau dianggap kurang relevan.
Memikirkan kembali arti kebahagiaan dan mengadopsi kesederhanaan sebagai cara untuk mencapainya dapat memberikan wawasan baru tentang kebahagiaan yang sebenarnya. Dengan mengurangi fokus pada materi dan keinginan yang tidak perlu, Kesederhanaan memungkinkan kita untuk merasa puas dengan kehidupan sehari-hari dan menikmati momen-momen kecil yang sering membawa kebahagiaan yang lebih mendalam dan berkelanjutan. Kekayaan harta tidak selalu sejalan dengan kebahagiaan. Banyak orang yang kaya justru merasa tidak bahagia. Kekayaan sejati sebenarnya adalah keadaan di mana kita merasa puas dengan apa yang kita miliki. Saat kita mencapai rasa cukup dengan apa yang ada, barulah kita akan merasakan kebahagiaan.
“Don’t wait until you are rich to be happy. Happiness is free!”
Belkis Nurbaiti (CSSMoRA Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia 2023)