Pendidikan Sejarah adalah suatu wahana penting dalam pendidikan suatu bangsa. Suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri banyak negara di dunia ini yang menempatkan pendidikan sejarah sebagai unsur penting dalam pendidikan kebangsaan mereka. Hal ini disebabkan adanya keyakinan bahwa materi pendidikan sejarah mampu mengembangkan sifat dan karakter generasi muda bangsa. Ketika generasi muda ini menjadi pemegang peran utama dan pendukung dalam menjalankan kehidupan bangsa maka karakter yang sudah terbentuk pada diri mereka menjadi landasan kuat dalam melaksanakan peran tersebut. Hal itu terjadi karena melalui pendidikan sejarah mereka memahami bagaimana bangsa ini lahir dan berkembang, permasalahan- permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan bangsa masa lalu, masa kini, dan bagaimana menyelesaikan berbagai masalah tersebut dan bagaimana mereka belajar dari pengalaman masa lampau tersebut untuk membentuk kehidupan masa depan menjadi lebih baik dan berdasarkan sifat dan karakter utama bangsa. Oleh karena itu, pendidikan sejarah memiliki fungsi yang strategis dalam mengembangkan jiwa dan karakter bangsa dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik. Jiwa dan karakter bangsa tersebut dijalin dan didasarkan kepada karakter diri orang perorangan peserta didik yang tercermin dalam visi kehidupan, sikap hidup, nilai dan kehidupan, kemampuan mengembangkan kehidupan sosial-ekonomi-budaya-agama, dan pemanfaatan teknologi yang bernilai positif bagi kehidupan. Materi dan proses pendidikan sejarah dipercaya mampu mengembangkan berbagai aspek potensi kemanusiaan peserta didik menjadi kualitas yang tercermin dalam kemampuan-kemampuan tersebut.
Pendidikan Sejarah sebagai Landasan Karakter
Pendidikan sejarah berperan sebagai dasar dalam membentuk karakter generasi muda. Menurut Husain (2016) dalam artikel “The Role of History Education in Building National Identity,” pendidikan sejarah membantu siswa memahami perjalanan dan latar belakang bangsa mereka. Dengan pengetahuan ini, siswa dapat menyerap nilai-nilai dan norma yang membentuk identitas nasional mereka. Husain menekankan bahwa pemahaman tentang sejarah tidak hanya memberikan informasi tentang peristiwa masa lalu, tetapi juga menanamkan sikap dan nilai yang penting untuk menghadapi tantangan di masa depan. Generasi muda, yang nantinya akan menjalankan berbagai peran dalam kehidupan berbangsa, membutuhkan karakter yang solid. Pendidikan sejarah memberikan konteks yang diperlukan untuk memahami berbagai aspek sosial dan politik yang membentuk negara. Melalui pemahaman sejarah, siswa dapat mengembangkan karakter dan sikap yang diperlukan untuk berkontribusi positif dalam masyarakat mereka.
Belajar dari Masa Lalu untuk Masa Depan
Pendidikan sejarah tidak hanya berfokus pada catatan peristiwa masa lalu, tetapi juga pada pelajaran yang dapat dipetik darinya. Miller (2018) dalam penelitian “Historical Consciousness and Its Impact on Societal Development” menekankan bahwa memahami sejarah membantu siswa menganalisis bagaimana masalah-masalah di masa lalu diatasi dan bagaimana solusi tersebut dapat diterapkan untuk menghadapi tantangan saat ini. Miller menunjukkan bahwa pengetahuan sejarah memberikan wawasan yang berharga untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang lebih baik di masa depan. Dengan mempelajari cara bangsa mengatasi tantangan di masa lalu, siswa dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis. Pengetahuan ini memungkinkan mereka untuk menerapkan pelajaran dari masa lalu dalam konteks saat ini dan masa depan, meningkatkan kemampuan mereka untuk memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pendidikan Sejarah dan Pembentukan Identitas Nasional
Pendidikan sejarah juga memainkan peranan penting dalam membangun identitas nasional. Rizvi (2020) dalam tulisannya “History Education and National Identity Formation” menyatakan bahwa pendidikan sejarah membantu siswa merasa terhubung dengan sejarah kolektif bangsa mereka. Rizvi menekankan bahwa pemahaman bersama tentang sejarah bangsa dapat memperkuat rasa kebanggaan dan identitas nasional. Studi sejarah mengajarkan siswa untuk menghargai kontribusi individu dan kelompok dalam perjalanan bangsa. Ini memperkuat rasa keterhubungan mereka dengan masyarakat dan menanamkan nilai-nilai seperti toleransi dan kerja sama. Dengan demikian, pendidikan sejarah berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang harmonis dan kohesif.
Pendidikan Sejarah sebagai Alat Pembangunan Sosial dan Budaya
Pendidikan sejarah memiliki dampak signifikan pada pembangunan sosial, ekonomi, budaya, dan agama. Kumar dan Singh (2021) dalam penelitian “The Social Impact of History Education on Community Development” menunjukkan bahwa pengetahuan sejarah memungkinkan siswa memahami dinamika sosial dan budaya yang membentuk masyarakat mereka. Kumar dan Singh menjelaskan bahwa pemahaman ini membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi pada pembangunan komunitas yang lebih baik. Melalui pendidikan sejarah, siswa mempelajari perkembangan nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial. Pengetahuan ini membantu mereka memahami posisi mereka dalam masyarakat dan bagaimana mereka dapat berperan dalam pembangunan sosial dan budaya yang berkelanjutan. Dengan demikian, pendidikan sejarah berperan penting dalam pengembangan masyarakat yang lebih baik dan lebih inklusif.
Pendidikan sejarah memegang peran strategis dalam membentuk karakter bangsa dan membangun masa depan yang lebih baik. Dengan memahami sejarah secara mendalam, siswa dapat mengembangkan karakter yang kuat, mempelajari pelajaran dari masa lalu, membentuk identitas nasional yang solid, serta berkontribusi pada pembangunan sosial dan budaya. Oleh karena itu, pendidikan sejarah harus menjadi prioritas dalam sistem pendidikan dengan penekanan pada pengembangan kurikulum yang komprehensif dan relevan. Ini akan memastikan bahwa generasi mendatang dapat memanfaatkan pelajaran dari sejarah untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, adil, dan harmonis.
Ahmad Rubayu (CSSMoRA Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia 2023