Tim Teman Timun PKM-RSH (Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora) Universitas Pendidikan Indonesia yang beranggotakan Ariq, Ghina, Fath, Fazira, dan Wulan dengan Rina Nurhudi sebagai dosen pembimbing tengah melaksanakan riset terkait bahaya child grooming dan pencegahannya terhadap anak SD (Sekolah Dasar) dengan mengadaptasi cerita rakyat Timun Mas yang dikemas melalui media komik. Lalu, apa sih Child Grooming itu? Dan mengapa sangat berbahaya?
Apa Itu Child Grooming?
Menurut lembaga National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), grooming merupakan upaya seseorang untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga pelaku dapat memanipulasi, mengeksploitasi, dan melecehkan mereka (Andaru, 2021. Pelaku memberikan banyak perhatian untuk membuat anak merasa diistimewakan sehingga anak-anak yang menjadi korban child grooming seringkali tidak menyadari bahwa mereka sedang dikendalikan.
Grooming adalah upaya seseorang untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga pelaku dapat memanipulasi, mengeksploitasi, dan melecehkan korbannya. Anak-anak yang menjadi korban child grooming seringkali tidak menyadari bahwa mereka sedang dikendalikan karena pelaku memberikan banyak perhatian untuk membuat anak merasa diistimewakan. Jadi, secara tidak langsung anak akan dapat dikendalikan oleh pelaku karena perlakuan-perlakuan baik yang pernah diberikan pelaku terhadap anak tersebut.
Sistem informasi online perlindungan perempuan dan anak melaporkan 693 kasus kekerasan pada anak-anak berusia 6–12 tahun pada 24 Februari 2024 (Simfoni KemenPPPA, 2024). Selain itu, menurut catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ada 859 kasus child grooming di Indonesia pada tahun 2021. Data tersebut menunjukkan bahwa kekerasan dapat dengan mudah mengintai anak-anak di bawah umur. Ini menjadi perhatian khusus unbtuk mengatasi permasalahan tersebut. Orang dewasa harus lebih aware dan mengawasi lebih intens perkembangan dan pertumbuhan anak-anak.
Perkembangan teknologi juga membawa dampak negative dan meningkatkan kasus child grooming. Child grooming sendiri tidak hanya terjadi melalui aktivitas fisik, namun juga dapat terjadi melalui interaksi digital. Salah satu bentuknya adalah, pelaku akan berpura-pura menjadi oraang lain yang seumuran dengan calon korban untuk mengelabuhi dan membuat korban percaya kepada pelaku. Pelaku juga akan memberikan afirmasi positif terhadap calon korban, kemudain saat korban merasa sudah nyaman dan percaya dengan pelaku, pelaku akan meminta korban untuk melakukan perbuatan negatif untuk kesenangan pelaku. Hal ini tentu menjadi tantangan yang lebih besar bagi orang tua untuk selalu mengawasi dan membimbing anaknya dalam menggunakan HP.
Perlu adanya tindakan untuk mencegah terjadinya fenomena tersebut karena dapat membuka peluang pada tindak kekerasan child grooming. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka Tim Teman Timun berupaya untuk mencegah tindak child grooming dengan mengedukasi orang tua, guru, anak-anak dan Masyarakat sekitar dengan pembuatan komik.
Mengapa Timun Mas?
Timun mas sendiri merupakan salah satu bentuk cerita rakyat Indonesia yang sudah turun temurun, namun eksistensi dari cerita Timun Mas kian lama kian menurun. Maka dari itu, pengadaptasian cerita Timun Mas dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk melestarikan cerita rakyat Indonesia. Interpretasi tokoh timun mas melawan buto ijo diadaptasi sebagai bentuk edukasi pada anak agar mampu melawan pelaku dan melindungi diri sendiri dari bahaya child grooming
Mengapa Komik sebagai Medianya?
Komik dipilih sebagai media, karena komik memiliki beberapa kelebihan. Komik menarik dan dapat membangkitkan minat belajar, komik memiliki kombinasi gambar dan teks yang menarik dan mudah dipahami, sehingga dapat membangkitkan minat belajar siswa. Komik dapat membantu siswa memahami konsep yang abstrak dengan cara memvisualisasikannya melalui gambar dan cerita, hal ini dapat membantu siswa untuk lebih mudah mengingat dan memahami materi. Komik juga dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, karena komik dapat merangsang imajinasi dan kreativitas siswa. Selain itu dengan menggunakan media komik dapaat meningkatkan minat belajar dan literasi siswa.
Pengadaptasian cerita rakyat Timun Mas yang nantinya dikemas dalam bentuk komik edukatif pada penelitian ini, diharapkan dapat menjadi langkah preventif tindak kekerasan child grooming. Salah satunya dengan mengajarkan perilaku asertif pada anak. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan mampu berkontribusi dalam melestarikan kearifan budaya lokal Indonesia.
Muhammad Ariq Musthofa (CSSMoRA Universitas Pendidikan Indonesia 2023)