Di Semarang, ada seorang profesor yang sedang mencari seorang mahasiswanya yang pintar namun sering tidak masuk kuliah. Sang profesor khawatir mahasiswanya itu sakit, tetapi ternyata ada alasan lain yang menghalangi kehadirannya. Profesor ini memutuskan untuk mengunjungi kos-kosan mahasiswanya untuk mengetahui keadaan sebenarnya.
Sesampainya di sana, profesor menemukan bahwa kos-kosan mahasiswanya sangat kecil dan sempit, menunjukkan kondisi ekonomi yang sangat miskin. Mahasiswa tersebut menyambut profesornya dengan suguhan segelas teh. Profesor kemudian bertanya, “Kenapa kamu tidak datang ke kampus?”
Mahasiswa menjawab, “العلم لا يشتري باقة فجل” (Ilmu itu tidak berguna untuk membeli seikat sayur lobak). Lalu ia menjelaskan, “Profesor, aku kelaparan selama seminggu dan aku hanya punya 1,5 riyal. Aku membeli roti seharga 1 riyal dari toko roti, lalu aku pergi ke penjual sayur untuk membeli seikat sayur lobak seharga 0,5 riyal. Namun, penjual itu bilang harganya 1 riyal, bukan 0,5 riyal. Aku menawarkan untuk mengajarinya nahwu atau sastra Arab sebagai imbalan 0,5 riyal, tetapi dia mengejek dan berkata, ‘Ilmumu itu tidak berguna untuk membeli seikat sayur lobak.’ Mendengar itu, aku merasa benar juga dan memutuskan untuk meninggalkan kuliah karena merasa ilmuku tidak berguna.”
Profesor mendengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa komentar, ia memberikan cincin emas kepada mahasiswanya dan berkata, “Jual ini dan datanglah ke kampus besok dengan hasil penjualannya.”
Keesokan harinya, mahasiswa datang dengan hasil penjualan cincin tersebut. Profesor bertanya, “Harganya bagus, kamu jual di mana?”
Mahasiswa menjawab, “Aku menjualnya di toko emas.”
Profesor kemudian bertanya, “Kenapa kamu tidak menjualnya kepada penjual sayuran kemarin?”
Mahasiswa menjawab, “Penjual sayuran mana tahu nilai emas!”
Profesor tersenyum dan berkata, “Begitu juga penjual sayuran mana tahu betapa berharganya ilmu. Jadi, masalahnya bukan pada nilai ilmumu yang rendah, tetapi kamu mencoba menyebarkan ilmu kepada orang yang tidak menghargainya. Jika kamu ingin ilmumu berguna, ajarkan kepada orang-orang yang menghargai ilmu. Jika diberikan kepada orang yang tidak menghargai ilmu, hasilnya akan seperti kisah di atas.”
Pesan dari cerita ini adalah bahwa ilmu memiliki nilai yang sangat tinggi, tetapi harus diajarkan kepada orang yang menghargainya untuk bisa benar-benar bermanfaat.
Ahmad Zaki Anshari (CSSMoRA UIN Wali Song0 Semarang 2023)