Peran Pemuda dalam Mengguncangkan Dunia: Menghidupkan Visi Bung Karno
“Beri saya 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Sebuah kalimat legendaris yang diungkapkan oleh Bung Karno, Bapak Bangsa Indonesia. Ungkapan ini tidak hanya menggambarkan keyakinannya terhadap potensi besar pemuda, tetapi juga menjadi kenyataan yang terus relevan hingga kini. Jika sepuluh pemuda dapat mengguncangkan dunia, bagaimana dengan satu pemuda yang berdedikasi? Jawabannya adalah “iya,” dan hal ini dapat dibuktikan dengan contoh konkret.
Salah satu contoh adalah seorang pemuda asal Lampung, Bima, yang berhasil mengguncangkan Indonesia dengan kritiknya terhadap kinerja bupati Lampung melalui platform online. Tindakan ini membuktikan bahwa peran pemuda tidak boleh dianggap remeh. Ir. Soekarno sangat percaya pada peran penting pemuda dalam membangun dan mengubah bangsa ke arah yang lebih baik. Beliau sering menekankan bahwa pemuda memiliki dampak positif sebagai agen perubahan dan kemajuan bangsa.
Pemberdayaan Pemuda dalam Konteks Kemerdekaan dan Kemajuan Indonesia
Soekarno juga percaya bahwa dengan memberdayakan, menginspirasi, dan memberikan kesempatan kepada pemuda, mereka dapat memberikan dampak signifikan dalam kemajuan dan perubahan arah dunia, khususnya dalam konteks kemerdekaan dan kemajuan Indonesia. Pada masa kepemimpinannya, pemuda sering dianggap sebagai tulang punggung revolusi dan pembangunan nasional. Ungkapan Soekarno mencerminkan visinya untuk membangun agen perubahan dunia melalui pemuda yang mampu mengguncangkan dunia dengan dedikasi, semangat, dan kontribusi mereka.
Soekarno sering menyuarakan keyakinannya pada pemuda sebagai pilar utama agen perubahan dan kemajuan bangsa. Pidatonya yang terkenal, seperti pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, menekankan pentingnya persatuan dan semangat nasionalisme di antara pemuda Indonesia. Pidato ini bisa diartikan sebagai aspirasi seorang pemimpin revolusioner untuk melibatkan pemuda dalam kemerdekaan Indonesia.
Pemuda dan Organisasi: Hubungan yang Saling Mendukung
Pemuda adalah individu yang berada pada tahap progresif dan dinamis, sering kali disebut sebagai usia produktif untuk melakukan berbagai kegiatan seperti belajar dan bekerja. Menurut Koentjaraningrat (1997), pemuda berada dalam fase perkembangan penting dalam siklus kehidupan manusia. Sementara itu, organisasi adalah kumpulan atau kelompok dalam satu wadah yang memiliki visi dan misi bersama. Organisasi adalah persekutuan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Hubungan antara pemuda dan organisasi adalah hubungan yang saling membutuhkan dan mendukung. Pemuda memiliki potensi, kreativitas, dan semangat untuk membangun bangsa, sementara organisasi adalah wadah bagi mereka untuk berkumpul, berdiskusi, bergerak, dan berjuang bersama mencapai tujuan bersama. Melalui organisasi, pemuda dapat mengembangkan karakter, keterampilan, pengetahuan, dan sikap positif yang dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan.
Menjadi Pemuda yang Inspiratif dalam Organisasi
Menjadi pemuda yang inspiratif dan berperan penting dalam organisasi adalah tantangan yang menarik dan bermanfaat. Berikut beberapa langkah untuk mencapai tujuan tersebut:
- Tentukan Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi: Pahami apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan bagaimana cara mencapainya. Ketahui nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi landasan organisasi.
- Aktif Berpartisipasi: Tunjukkan antusiasme, inisiatif, dan kreativitas dalam mengikuti dan menyelenggarakan kegiatan organisasi. Belajar dari pengalaman, kesalahan, dan keberhasilan.
- Bangun Hubungan Baik: Komunikasi yang baik, kerja sama, dan toleransi dengan anggota organisasi sangat penting. Hargai dan hormati hak serta kewajiban setiap anggota.
- Berikan Kontribusi Positif: Sumbangkan ide, saran, kritik, atau solusi yang relevan dan inovatif untuk meningkatkan kinerja dan kualitas organisasi.
- Jadilah Panutan dan Motivator: Tunjukkan sikap positif, optimis, dan bertanggung jawab. Berbagi pengalaman dan cerita inspiratif melalui media sosial.
Menghadapi Tantangan sebagai Pemimpin Muda
Menjadi pemimpin muda membutuhkan mental yang kuat untuk menghadapi berbagai masalah, mulai dari anggota yang sulit diatur hingga tekanan eksternal. Berikut beberapa tips:
- Berikan Feedback Konstruktif: Gunakan pendekatan baik dan keterbukaan dalam memberikan feedback.
- Atur Waktu dengan Baik: Luangkan waktu untuk bersantai dan mengatur prioritas.
- Ingat Tujuan Profesional dan Pribadi: Ingat motivasi terbesar Anda untuk menjadi pemimpin.
- Respon Positif terhadap Tantangan: Terapkan gaya kepemimpinan yang sesuai untuk tim.
- Bangun Kepercayaan dengan Stakeholder: Jalin hubungan baik dengan orang-orang yang berpengaruh terhadap organisasi.
- Sampaikan Kabar Buruk dengan Empati: Sampaikan kabar buruk secara jujur dan solutif.
Kesimpulan
Pemuda memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya. Menjadi agen perubahan bukanlah tugas yang sepele, melainkan sangat krusial bagi nasib bangsa di masa depan. Dengan kesadaran dan langkah-langkah konkret, pemuda dapat menjadi inspirator dan pilar utama dalam pergerakan organisasi dan bangsa. Seperti yang dikatakan dalam sebuah kutipan, “Motivasi hanyalah omong kosong tanpa adanya kesadaran untuk mengeksekusi.” Oleh karena itu, mari kita jadikan setiap langkah sebagai kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih baik.
Rencana Tindak Lanjut KTPTS CSSMoRA Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia 2023 (Andika Febriansyah, MHD Syahlan, dan Amelia Wati)