Pentingnya Pendidikan Kebangsaan dalam Mempertahankan Identitas Bangsa

Pendahuluan

Istilah “identitas nasional” berasal dari dua kata, yakni “identitas” dan “nasional.” Secara harfiah, identitas berarti karakteristik, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau objek. Sementara itu, “nasional” mengacu pada identitas kolektif yang dibentuk oleh kesamaan-kesamaan baik fisik, seperti budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik, seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Dalam konteks nasional, istilah “identitas nasional” atau identitas bangsa mengacu pada tindakan kolektif yang memiliki karakteristik nasional (Kumar et al., 2012).

Identitas nasional atau bangsa melahirkan tindakan kelompok (collective action nasional) yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk organisasi atau pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional (ICCE, 2005:25).

Pembahasan

Pendidikan kebangsaan adalah fondasi utama dalam membentuk dan mempertahankan identitas suatu bangsa. Identitas bangsa mencakup nilai-nilai, budaya, sejarah, dan karakteristik unik yang melekat pada masyarakatnya. Dalam era globalisasi yang semakin meluas, tantangan untuk mempertahankan identitas bangsa menjadi semakin mendesak. Oleh karena itu, pendidikan kebangsaan memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa nilai-nilai dan ciri khas identitas suatu bangsa tetap hidup dan berkembang.

Pendidikan kebangsaan tidak hanya sebatas pengetahuan sejarah, tetapi juga melibatkan pengalaman mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas sosial, dan semangat persatuan yang menjadi pondasi kekuatan suatu bangsa. Pendidikan ini bertujuan untuk membentuk generasi penerus yang memiliki rasa cinta tanah air, memahami sejarahnya, dan siap untuk menjaga serta memajukan nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendahulu.

Salah satu aspek kunci dari pendidikan kebangsaan adalah memberikan pendidikan mendalam tentang sejarah bangsa. Sejarah adalah cermin perjalanan suatu bangsa yang menggambarkan perjuangan, pencapaian, dan kisah-kisah yang membentuknya. Dengan pemahaman yang baik tentang sejarah, generasi muda dapat merasakan kebanggaan dan memiliki identitas yang kuat sebagai bagian dari suatu bangsa.

Pendidikan kebangsaan membuka jendela bagi kita untuk memahami akar sejarah bangsa. Kita dapat belajar tentang pahlawan-pahlawan nasional, peristiwa-peristiwa krusial dalam perjuangan merebut kemerdekaan, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh para pendiri negara. Melalui pendidikan kebangsaan, kita diarahkan untuk merenungkan bagaimana sejarah telah membentuk mereka menjadi individu yang hidup dalam konteks budaya dan sosial tertentu.

Selain menyoroti sejarah, pendidikan kebangsaan juga berperan penting dalam menanamkan rasa nasionalisme. Nasionalisme bukan hanya kebanggaan buta terhadap bendera atau simbol negara, melainkan pemahaman mendalam tentang asal-usul bangsa, perjuangan yang telah dilakukan, dan tanggung jawab untuk memajukan serta melindungi negara.

Dalam kurikulum pendidikan kebangsaan, terdapat pembelajaran tentang makna lambang-lambang nasional, lagu kebangsaan, dan pentingnya merayakan hari-hari besar nasional. Selain itu, kita juga diajak untuk memahami pluralitas dalam masyarakat, menghargai keberagaman budaya, dan merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memperkaya identitas nasional.

Pendidikan kebangsaan juga memiliki peran penting dalam membangun rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat yang beragam. Dalam negara dengan berbagai suku, agama, dan budaya, penting bagi setiap warganya untuk merasa bahwa mereka adalah bagian dari satu kesatuan yang lebih besar. Pendidikan kebangsaan menciptakan pemahaman yang sehat tentang keberagaman ini, menekankan pentingnya menghargai perbedaan, dan membentuk sikap inklusif yang mampu menghadapi perubahan zaman.

Melalui pendidikan kebangsaan, kita diajarkan untuk menghormati setiap perbedaan yang ada dalam masyarakat, baik itu perbedaan suku, agama, bahasa, atau tradisi. Mereka diberi kesempatan untuk belajar satu sama lain, saling menghargai, dan bekerja sama dalam menciptakan harmoni sosial. Inilah yang kemudian membentuk landasan kuat untuk persatuan dan kesatuan dalam suatu bangsa di tengah perbedaan yang ada. Sesuai dengan amanat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, pendidikan kebangsaan membentuk bangsa Indonesia seutuhnya, yaitu mewujudkan bangsa yang beragama, berkemanusiaan, beradab, serta kerakyatan yang adil (Aisy & Santoso, 2022).

Membahas pendidikan kebangsaan tidak terlepas dari peran penting sejarah karena sejarah menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi identitas suatu bangsa. Identitas bangsa itu sendiri terbentuk oleh sejarah. Dengan sejarah, kita belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dan mengambil langkah tepat dalam mempertahankan identitas bangsa untuk masa depan Indonesia. Sejarah bangsa Indonesia yang panjang dan kompleks membentuk identitas nasional yang kuat dengan nilai-nilai seperti gotong royong, keberagaman, dan nasionalisme. Oleh karena itu, sejarah harus menjadi prioritas dalam pendidikan kebangsaan (Chairu et al., 2023).

Pendidikan Ahlussunnah wal Jama’ah juga hadir sebagai penguat wawasan. Islam sebagai rahmatan lil alamin perlu dimanifestasikan untuk menjadi problem solver dalam mengatasi persoalan-persoalan bangsa seperti pemikiran dan gerakan radikalisme yang ekstrem. Dalam konteks ini, pemahaman pendidikan Ahlussunnah wal Jama’ah yang moderat menjadi penting untuk membersamai pendidikan kebangsaan guna mempertahankan identitas bangsa (Bakri, Hasan, Rohmadi dan Purwanto, 2019).

Pendidikan kebangsaan juga berperan dalam membentuk karakter bangsa yang berkualitas. Dengan memberikan pendidikan kebangsaan, generasi muda akan dididik tentang nilai-nilai seperti kerja keras, disiplin, mandiri, gotong royong, dan kejujuran, yang merupakan ciri khas bangsa yang harus dijaga dan diteruskan kepada generasi selanjutnya. Dengan memiliki karakter bangsa yang berkualitas, generasi muda akan menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan dunia (Nurhayati, T. N., 2019).

Pendidikan kebangsaan sangat penting dalam menjaga keberagaman suatu bangsa dalam persatuan. Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman suku, agama, ras, dan budaya. Pendidikan kebangsaan mengajarkan generasi muda tentang pentingnya menghargai perbedaan dan hidup bersama. Mereka juga diajarkan bahwa keberagaman adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga dan diperkuat. Dengan demikian, generasi mendatang akan memiliki kemampuan untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa meskipun ada perbedaan (Fikri, A. B., 2020).

Kesimpulan

Dalam era globalisasi, identitas bangsa dapat menjadi landasan yang kuat untuk menghadapi tantangan global. Pendidikan kebangsaan yang baik dapat menghasilkan orang yang tidak hanya memiliki kecakapan di tingkat internasional, tetapi juga tetap setia pada identitas dan prinsip lokal mereka. Ini memberi mereka keunggulan komparatif karena mereka dapat berkontribusi pada skenario global tanpa kehilangan nilai-nilai yang telah mereka tanamkan.

Pendidikan kebangsaan memberikan dampak positif dalam membentuk kesadaran akan tanah air. Memberi pemahaman mendalam tentang sejarah dan prinsip-prinsip bangsa akan membuat mereka merasa memiliki peran penting dalam membangun masa depan negara. Pemahaman ini mencakup hak-hak warga negara dan tanggung jawab untuk membangun masyarakat serta mempertahankan warisan budaya.

Untuk memastikan keberlanjutan identitas bangsa, pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebangsaan. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan kurikulum yang relevan, pelatihan guru yang memadai, dan partisipasi masyarakat dalam mendukung pendidikan kebangsaan.

Sebagai kesimpulan, pendidikan kebangsaan sangat penting untuk mempertahankan identitas bangsa. Pendidikan kebangsaan dapat membantu generasi muda mempertahankan budaya, membangun karakter moral yang kuat, dan menghadapi tantangan dunia dengan kepercayaan diri yang didasarkan pada identitas mereka. Kita dapat membentuk masa depan yang kokoh dan berkelanjutan untuk negara dan bangsa kita dengan investasi yang tepat dalam pendidikan kebangsaan.

Daftar Pustaka
Aisy, D. R., & Santoso, G. (2022). Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Jiwa Kebangsaan Bagi Generasi Muda Milenial Jurnal Pendidikan Transformatif ( Jupetra ). 01(03), 164–172.

Chairu, N., Magister, A., Sejarah, P., & Sosial, I. (2023). Pentingnya Pendidikan Sejarah Guna Memperkuat Identitas Nasional Bangsa Indonesia. Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(3), 2541–7207.

Kumar, T., Gupta, N., & Bajaj, R. K. (2012). Fuzzy entropy on restricted fuzzy linear regression model with cross validation and applications. Proceedings – 2012 International Conference on Advances in Computing and Communications, ICACC 2012, 5–8.  https://doi.org/10.1109/ICACC.2012.2

Nurhayati, T. N., & Rahmannisa, S. (2019). Pendidikan Kebangsaan di Indonesia : Negara Kesatuan Republik Indonesia, 8(1), 125-140.

Fikri, A. B. (2020). Pendidikan Kebangsaan : Menjaga Indonesia Dengan Semangat Nasionalisme. https://digilib.iainjambi.ac.id/4258/

Parmanto, I. (2019). Pendidikan Kebangsaan : Konsep, Tanggung Jawab dan Urgensinya. https://www.qureta.com/post/pendidikan-kebangsaan-konsep-tanggung-jawab-dan-urgwnsinya/


Rencana Tidak Lanjut KTPT CSSMoRA UNUSIA 2023 (Muhammad Rizal, Ziyana Salsabila, dan Risna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *