Mei 2024

#AllEyesOnRafah: Menggugah Dunia untuk Tidak Mengabaikan Kemanusiaan di Palestina

Berita mengenai Palestina masih tidak luput dari media sosial manapun, baik itu Instagram, TikTok, X, dan sebagainya. Baru-baru ini muncul hashtag terbaru mengenai Palestina, yakni #AllEyesOnRafah. Apa maksud dari hashtag tersebut? Sebelum melanjutkan tulisan ini, mari kita semua berdo’a menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar apa yang terjadi di Palestina segera lekas membaik dan Palestina segera merdeka, serta laknat bagi Israel dan sekutunya. Kembali ke hashtag #AllEyesOnRafah, Rafah merupakan sebuah

Jawaban dari Pertanyaan Seumur Hidup

Ibuku selalu bertanya padaku, “Bagian manakah dari tubuh yang paling penting?” Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku masih muda, aku pikir sesuatu yang paling penting bagi kita sebagai manusia adalah mata, jadi aku jawab, “Mata, Bu.” Tapi, ternyata itu bukan jawabannya. “Bukan itu, Nak. Banyak orang yang buta. Tapi teruslah memikirkannya dan aku akan menanyakan lagi nanti.” Beberapa tahun kemudian, aku mencoba menjawab sebelum

Desak Sesukamu, Menggugah Respon Tuhan Melalui Do'a

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ“And when My servants ask you (Muhammad) about Me, then indeed I am near. I grant the wishes of those who pray when they pray to Me. Let them fulfill My (commandments) and believe in Me, so that they may attain the truth {Al-Baqoroh; 186}” Do’a adalah ibadah sekaligus washilah antara Tuhan dan

Perkembangan Filsafat Hukum dari Masa Purba hingga Sekarang

MASA YUNANI a. Masa Pra-Socrates (± 500 S.M) Awalnya, sebelum Socrates para filsuf belum sepenuhnya memperhatikan filsafat hukum. Mereka lebih fokus pada penelitian tentang alam semesta, dengan pandangan bahwa segala sesuatu berasal dari unsur-unsur seperti air, udara, atau api. Pitagoras merupakan salah satu yang pertama kali menyinggung tentang manusia sebagai objek filsafat, dengan konsep katarsis jiwa. b. Masa Socrates, Plato, dan Aristoteles Socrates menjadi tokoh penting dalam memulai pemikiran tentang

Petualangan Jiwa di Pelukan Halaman

Disudut sunyi ruang yang tenangSeorang jiwa tenggelam dalam tulisan terangMembuka lembar demi lembar dengan senyuman,Buku adalah sahabat dalam perjalanan harian. Pagi di mulai dengan desiran kataMenyapa hari dengan penuh maknasetiap huruf menari di depan mataMembawa dunia baru dalam setiap raga. Di antara baris, dia menemukan dunia,Petualangan, cinta, dan sejarah tua,Di setiap halaman, dia memberi mimpi,Menyusuri alur dengan hati yang penuh kasih. Siang menjelang, waktu tetap berlalu, Namun buku di tangannya tak

Profesor di Semarang dan Kisah Mahasiswa yang Kelaparan: Mengapa Ilmu Perlu Dihargai

Di Semarang, ada seorang profesor yang sedang mencari seorang mahasiswanya yang pintar namun sering tidak masuk kuliah. Sang profesor khawatir mahasiswanya itu sakit, tetapi ternyata ada alasan lain yang menghalangi kehadirannya. Profesor ini memutuskan untuk mengunjungi kos-kosan mahasiswanya untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Sesampainya di sana, profesor menemukan bahwa kos-kosan mahasiswanya sangat kecil dan sempit, menunjukkan kondisi ekonomi yang sangat miskin. Mahasiswa tersebut menyambut profesornya dengan suguhan segelas teh. Profesor kemudian

Menjaga Ukhuwah: Pesan Kebijaksanaan dalam Dialog Syaikh al-Buthi dan Syaikh al-Bani tentang Ijtihad dan Taqlid

Dalam perbincangan yang menarik tentang ijtihad dan taqlid, Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, seorang ulama Ahlussunnah Wal-Jama’ah dari Suriah, berhadapan dengan Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, seorang tokoh Wahhabi dari Yordania. Syaikh al-Buthi memulai dengan bertanya, “Bagaimana cara Anda memahami hukum-hukum Allah? Apakah Anda mengambilnya langsung dari Al-Qur’an dan Sunnah, atau melalui hasil ijtihad para imam mujtahid?” Al-Albani menjawab, “Aku membandingkan pendapat semua imam mujtahid serta dalil-dalil mereka, lalu aku ambil

Tinjauan Terhadap Perempuan Hari Ini

“Bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajiban, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya menjadi ibu, pendidikan manusia yang pertama.” (R.A. Kartini, 1902). Sejarah perempuan di berbagai belahan dunia menyimpan kisah memilukan di balik keanggunan mereka. Hal ini melahirkan cerita tersendiri dalam panggung peradaban dunia,

Wawasan Nusantara sebagai Geopolitika Indonesia

Kata “wawasan” mengandung arti pandangan, tinjauan, penglihatan, atau tanggapan inderawi. Istilah “nusantara” digunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta antara benua Asia dan Australia. Untuk membina dan menyelenggarakan kehidupan nasional, bangsa Indonesia merumuskan suatu landasan visional yang membangkitkan kesadaran untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Landasan visional ini dikenal dengan istilah Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional, yang

Harapan dan Doa: Mengatasi Rintangan Kenaikan UKT demi Masa Depan Pendidikan Indonesia

Di negeri yang kaya akan mimpi dan aspirasi, kisah semangat anak bangsa untuk mengejar pendidikan tinggi menjadi cerita yang tak pernah usang. Namun, di balik gairah yang membara, tersembunyi kenyataan pahit yang tak bisa diabaikan: meroketnya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang menjadi beban berat bagi banyak keluarga di Indonesia. Bagaimana mungkin, di tengah upaya mengejar pemerataan akses pendidikan, masih ada anak negeri yang harus mengubur mimpi akademis mereka karena