CSSMoRA, Sebuah Rumah Santri Beradab

Kata Bung Besar: Revolusi itu membentuk dan membangun. Sebuah catatan tinta basah telah tertoreh sejak mengikuti proses di “rumah” yang istimewa ini. Rumah ini, pada intinya, adalah tempat pembentukan karakteristik santri beradab. Pada tanggal 10 Desember, 89 akademisi perguruan tinggi Islam di Jogja, dengan latar belakang santri, memulai proses peradabannya di rumah ini.

Memulai sebuah proses bukanlah hal yang mudah. Sebuah perjalanan panjang dimulai, dipenuhi dengan beribu kelok, menurun, menanjak, dan kadang-kadang sedikit ugal-ugalan. Kompleksitas gejolak dan problematikanya tak terhitung meski kita mencoba menghitung dengan jari kaki dan tangan.

Tantangan teknis dan non-teknis, masalah keberagaman kultural, administratif, birokratis, dan konstitusional tentu saja memiliki peran dalam proses “membentuk rumah” ini. Meski demikian, perjalanan ini juga membawa harapan pembaharuan diri. Bagi saya, menjadi bagian dari cerita panjang CSSMoRA adalah anugerah Tuhan.

Sebagai contoh, menyaksikan perubahan kondisi hingga merebaknya semangat reformasi dan pola organisasi. Dampaknya, CSSMoRA dan anggotanya semakin yakin untuk menyatakan bahwa mereka bukanlah kenari dalam sangkar, melainkan elang yang bebas melayang sambil menunjukkan kegarangannya.

Dengan keyakinan akan terbentuknya santri yang beradab dan menjunjung tinggi nilai pendidikan, CSSMoRA kokoh berdiri. Bukankah kita pernah melebur dan menghancurkan, lalu membangunnya kembali dalam lingkup kebersamaan? Rumah ini, di mana pun CSSMoRA berlabuh, masih muda dan siap untuk gebrakan dan inovasi baru. Mari kita menjadi penggerak di tengah keragaman yang ada. Keragaman sejati adalah ketika setiap ragam dapat diidentifikasi.

Maka, mari kita lanjutkan perjalanan ini, kawan! Untuk menciptakan CSSMoRA sebagai rumah bagi santri yang beradab.

Bilik-bilik pencerahan, 15 Desember 2023


Sandi Syahbana Rambe (CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga 2023)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *