Benih – Benih Mimpi

Aku berharap! Mimpi bersanding dengan desiran angin,
Berlayar menjelajahi batas lautan.
Pijakan demi pijakan melintasi rintangan,
Debur ombak memukul berkas angan yang tersebar.

Meskipun,
Langkah kaki tersandung kesulitan,
Jiwa kehilangan bayangan impian,
Raga membawa beban kegagalan,
Bibir tak mampu melafalkan aksara, sehelai kata pun,
Menghilang di ujung perjuangan.

Tak berdaya!
Ratapan atas kebahagiaan lenyap,
Tercoreng oleh kekejaman kehidupan.

Namun,
Relung hati berkata: Jangan! Jangan sia-siakan harapanmu!
Kian kaya daya,
Mustahil bila itu hanyalah fatamorgana.

Berbagai macam literasi,
Alphabet dan digit bergulir,
Naskah berkembang bertahap,
Pedoman harapan semakin melimpah,
Menggebu dalam kesadaran.

Estimasi waktu tak lagi bermakna,
Pada saat yang tak pasti,
Sejumlah orang berambisi,
Tanpa adanya intuisi,

Bukan demi mimpi semata.
Kalaupun aku bermimpi,
Dunia akan ku genggam,

Ku kendalikan,
Dengan senyum hangat,
Perlahan demi perlahan,
Benang lembut masa depan,
Ku tuangkan dengan untaian kasih sayang.
Meski petromak redup,

Namun,
Asa tetap berkobar dan melimpah,
Di bawah cahaya harapan yang bersinar.

Di keheningan malam,
Ku sebut nama-Nya,
Penguasa semesta.
Dengan iringan dzikir-dzikir,
Malam terbungkus dalam harapan,
Agar esok tiba, makna dirasakan sepenuhnya.


Udaya Asaku (CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga 2023)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *