Saat ini, sosial media dipenuhi mengenai berita konflik antara Palestina dan Israel yang sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Akan tetapi, tindak laku Israel saat ini sangat tidak manusiawi. Penyerangan yang dilakukan secara terus menerus ditiap sudut kota Palestina mencuri hati semua orang, tidak hanya orang muslim bahkan orang non muslim juga turut memberikan simpati kepada Rakyat Palestina.
Pasca peperangan yang terjadi pada tahun 1967, Israel melarang keras bendera Palestina untuk dikibarkan. Siapa saja yang mencoba untuk mengibarkan bendera Palestina maka akan ditangkap. Tidak berhenti disitu, para aktifis melihat irisan semangka yang memiliki kesamaan warna dengan bendera Palestina. Maka dari itu, mereka mulai mengangkat semangka sebagai bentuk perlawanan terhadap Israel. Bahkan melalui karyanya “The Story Of Watermelon” 2007 Khaleed Hourani mulai memperkenalkan karya seni semangka sehingga banyak didapati Semangka dibuat menjadi lukisan hingga grafiti di jalan-jalan. Hingga kini, semua orang memasang emot semangka di setiap akun sosial media nya sebagai bentuk untuk mendukung Palestina dan melawan Israel.
Dari sisi lain, ternyata semangka juga memiliki kisah tersendiri didalam Islam. Didalam hadis Imam At Tirmidzi no. 1843 dari Aisyah RA.
أن النبي صلى الله عليه وسلم يأكل البطّيخ بالرطب
“Sesungguhnya Rasulullah Saw memakan semangka dengan Ruthab (kurma muda)”
Bahkan secara terperinci Rasulullah menyebutkan khasiat buah semangka sebagaimana diterangkan oleh Imam Al Qurthubi didalam Tadzkiroh nya
قلت : و رأيت بخط الفقيه الإمام المحدث أبي الحسن علي بن خلف الكوفي أبي شيخنا أبي القاسم عبد الله و حدث حديثا عليه سماع جماعة على أبي الفرج محمد بن أبي حاتم محمود بن أبي الحسن القزويني في ربيع الأول سنة ثمان و تسعين و أربعمائة قال : [ حدثنا أبو جعفر محمد بن زيد الجعفري في شوال سنة ثمان و ثلاثين و أربعمائة قال : حدثنا أبي قال : حدثنا يحيى بن الحسين الحسيني قال : حدثنا عقيل بن سمرة حدثنا علي ابن حماد الغازي حدثنا عباس ابن أحمد قال : حدثنا أبو بكر بن عياش عن أبي إسحاق عن عاصم بن ضمرة عن علي رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : يا علي فكهوا بالبطيخ و عظموه فإن ماءه من الجنة و حلاوته من حلاوة الجنة و ما من عبد أكل منها لقمة إلا أدخل الله جوفه سبعين دواء و أخرج منه سبعين داء و كتب الله له بكل لقمة عشر حسنات و محا عنه عشر سيئات و رفع له عشر درجات ثم تلا رسول الله صلى الله عليه و سلم { و أنبتنا عليه شجرة من يقطين } ] قال : الدباء و البطيخ من الجنة
Ulama ahli hadis terkemuka Abul Hasan Ali bin Khalaf Al-Khufi dari Abul Qasim Abdullah, dari Abil Faraj Muhammad bin Abu Hatim Mahmud bin Husain Al-Qazwaini dari Abu Ja’far Muhammad bin Zaid Al-Ja’fari dari ayahnya, dari Yahya bin Husain dari Aqil bin Samurah dari Ali bin Hammad Al-Ghazi dari Abbas bin Ahmad dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishak, dari Ashim bin dhamurah dari Aly RA, bahwa Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Wahai Aly, rajinlah memakan buah semangka karena airnya dari surga, dan rasa manisnya adalah rasa manis surga, setiap hamba yang memakan satu suap saja buah ini, Allah memasukkan ke dalam perutnya 70 macam obat dan mengeluarkan dari perutnya 70 macam penyakit, untuk satu suap Allah mencatat untuknya 10 kebajikan dan menghapus darinya 10 keburukan(kejahatan) dan mengangkat(nya) 10 derajat.”
Tidak hanya disitu, bahkan secara tidak langsung buah semangka juga tercantum dalam Al Qur’an surah Al-Baqarah ayat 61 pada potongan (مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا ), jika dilihat dalam terjemah kata قثاء itu diartikan mentimun. Menurut Dr. Jamil Al Qudsi bahwa kata قثاء itu secara bahasa adalah sayur yang menyerupai timun, akan tetapi ada keluasan makna yang lebih dalam dari kata قثاء itu sendiri “kami melihat makna nya lebih luas dari sekedar timun, karena kalimat قثاء secara bahasa itu adalah makanan yang mengeluarkan suara apabila dimakan dan termasuk semangka” jelasnya. Dan jika dilihat dalam kamus Al Ma’ani bahwa kata قثاء itu maknanya adalah:
نبات عشبيّ حواليّ زَرَاعيّ من فصيلة القرعيات
“Adalah tanaman pertanian yang tumbuh tahunan dan tergolong dari famili Cucurbitaceae.”
Jika kita teliti lagi, bahwa semangka juga termasuk famili Cucurbitaceae yang berarti secara tidak langsung kata قثاء juga menunjukkan arti semangka tidak hanya timun.
M. Wildan Saputra (CSSMoRA MA Saidussidqiyyah 2023)