Topik dan pembahasan perempuan inspiratif saat ini sangatlah penting diangkat ke ruang publik. Peran perempuan dimasa lalu hingga sekarang tidak dapat dikesampingkan dan menjadi hal penting untuk diketahui. Perjuangan dan pemikiran mereka, tokoh perempuan membawa kepada kemajuan bangsa dan agama. Keikutsertaan perempuan dalam semua aspek kehidupan menjadi hal positif dan menimbulkan konsep keadilan gender tanpa ada diskriminasi dengan alasan apapun. Perempuan dengan segala kemampuannya memiliki kesempatan yang sama dalam berkontribusi untuk zaman ini. Hal itulah yang dicontohkan banyak tokoh perempuan terkemuka kepada semua kalangan masyarakat.
Jika kita lihat dan kembali kemasa lalu jauh sebelum agama Islam lahir, kita akan mengetahui bahwa banyaknya tindakan diskiminasi terhadap perempuan dan itu menjadi hal biasa dilakukan. Saat itu perempuan hanya dianggap beban bagi keluarga dan tidak mempunyai kemampuan yang dapat diandalkan. Hal ini menjadi fakta yang tidak dapat dipungkiri, sehingga zaman dahulu dikenal zaman jahiliyyah dan tidak bermoral terutama bagi perempuan. Meskipun sejak dahulu mereka telah mengenal bermacam ilmu tapi tidak untuk permasalahan perempuan. Ruang gerak perempuan sangat dibatasi sehingga mereka tidak bisa mengekspresikan diri, hal ini terjadi disemua lintas wilayah. Setelah Islam diterima dalam kehidupan masyarakat yang komplek dan mengalami perkembangan begitu juga dengan pola pemikiran manusia yang telah maju, mereka menyadari bahwa perempuan memiliki bakat yang luar biasa dalam dirinya.
Islam dengan ajarannya mampu meletakkan perempuan kepada kedudukan yang tinggi, sehingga persepsi masyarakat yang salah mampu terhapuskan dengan perlahan. Kemajuan pemikiran umat manusia juga makin baik dan perempuan mulai menampakkan pengaruhnya untuk suatu kalangan. Dengan keyakinan yang kuat dan pemikirannya mampu memengaruhi masyarakat, maka banyak bermunculan tokoh perempuan yang sangat disegani oleh khalayak ramai. Beberapa dekade ini, keberadaan perempuan disegala linimasa kehidupan mulai tampak dengan menghasilkan berbagai prestasi, berjuta karya dan pemikiran yang fundamental. Hingga saat ini, perempuan dengan segala upayanya membuktikan bahwa mereka dapat membawa perubahan yang besar bagi suatu bangsa dan agama kearah yang lebih baik.
Hal serupa juga terjadi di negeri kita, Indonesia tercinta, peran dan kontribusi yang besar telah mereka tunjukkan dan buktikan kepada kita semua. Di Indonesia begitu banyak tokoh yang mengambil andil dalam memperjuangkan kemerdekaan hingga mempertahankan NKRI, baik dari peran mereka dalam bidang agama, politik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya. Salah satu tokoh perempuan Islam yang membawa pengaruh besar hingga saat ini untuk bangsa dan agama adalah Rahmah el-Yunusiyah. Tokoh inspirasi minangkabau ini memiliki kharismatik tersendiri bagi masyarakat terutama kaum zillenial. Dari zaman dulu hingga sekarang ia menjadi idola karena segala keilmuan yang beliau miliki. Kontribusi beliau dalam konsep nagari madani menjadi hal yang menarik untuk diulas lebih dalam.
Sekilas biodata beliau, Rahmah el-Yunusiyah lahir pada pagi hari Jum’at tanggal 1 Rajab 1318 bertepatan dengan tanggal 20 Desember 1900 M, di Kanagarian Bukit Surungan Padang Panjang, Sumatera Barat.[1] Lahir sebagai anak terakhir dari lima bersaudara dan nenek moyangnya berasal dari Ampek Angkek, Agam yang hijrah pada abad 18 ke Padang Panjang. Rahmah kecil, adalah sosok yang gigih dan mempunyai kemauan yang kuat terhadap suatu hal. Pendidikan agama pada awalnya beliau dapatkan dari kakak-kakaknya. Tidak sampai di sana, beliau juga berguru kepada Haji Rasul (Ayah alm. Hamka) untuk memperdalam ilmunya. Beranjak remaja, Rahmah menekuni belajar ilmu kebidanan, P3K, gymnastic dan secara otodidak keterampilan lainnya.
Ulama kerap disematkan untuk laki-laki, namun ini berbeda, karena dengan ilmu yang mumpuni mengantarkan Rahma sebagai ulama perempuan yang terkemuka saat itu. Rahmah tumbuh sebagai teladan dan membawa pengaruh yang besar hingga kawasan internasional. Gelar Syaikah pertama di Al-Azhar, Mesir, dalam bidang kajian Islam dianugerahkan kepada Rahmah.[2] Mahakarya dari Rahmah el-Yunusiyah adalah didirikannya sebuah lembaga pendidikan khusus perempuan yang diberi nama Diniyyah Putri dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi. Perjuangan dari pemikiran beliau dilalui dengan susah payah, jatuh bangun telah dialami, hingga membuahkan hasil yang diharapkan. Sekarang Diniyyah Putri di Padang Panjang menjadi sentral keilmuan agama perempuan yang maju dan masyhur hingga pelosok negeri.
Beberapa tahun terakhir ini, khususnya di Sumatera Barat sedang berbenah dan menata kehidupan masyarakat dengan cara berpegang teguh kepada ajaran Islam dan adat kehidupan yang berlaku. Semua elemen masyarakat bergandengan tangan untuk menciptakan Nagari Madani yang Ideal sehingga terbentuknya tatanan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera. Konsep Nagari Madani ini tidak serta-merta muncul dengan sendirinya. Ada beberapa hal yang melatarbelakanginya, seperti melindungi masyarakat terutama kaum pemuda dari LGBT, minuman keras, pergaulan bebas, narkoba, adab yang buruk dan lain sebagainya. Konsep yang digagas ini diharapkan mampu untuk dijadikan benteng kuat dalam menangani semua masalah sosial itu dengan mengarahkan ke berbagai kegiatan positif.
Sebelumnya, dalam bahasa Arab konsep masyarakat madani dikenal dengan istilah almujtama al-madani. Sementara dalam bahasa Inggris disebut dengan civil society. Selain kedua istilah tersebut ada dua istilah yang merupakan istilah lain dari masyarakat madani yaitu masyarakat sipil dan masyarakat kewarganegaraan.[3] Nagari Madani sebagai suatu konsep yang mampu berperan penting sebagai preventif terhadap hal-hal yang dapat merusak kehidupan masyarakat terutama generasi penerus bangsa baik yang datang dari dalam maupun luar.
Jika kita menilik sejarah lebih dalam, sebenarnya konsep Nagari Madani ini telah ada pada zaman Rasulullah. Kebijaksanaan Rasulullah mampu menyatukan dua golongan besar dengan segala adat-istiadat yang beragam. Umat Islam dapat pergaulan dengan dengan masyarakat yang baru hingga persaudaraan terjalin begitu erat. Rasulullah juga berhasil menciptakan sistem kelola masyarakat yang ideal menurut agama dan kebiasaan saat itu hingga terciptanya peradaban yang besar. Tidak hanya di Timur Tengah konsep Nagari Madani juga dijadikan landasan hidup bangsa barat hingga saat sekarang ini.
Ditanah air sendiri, khususnya Sumatera Barat, kontribusi pemikiran dari Rahmah el-Yunusiyah bagi konsep Nagari Madani sangat dirasakan pengaruhnya. Pada pandangan anak muda, kaum zillenial, Rahmah el-Yunusiyah adalah tokoh perempuan yang berjasa sebagai tombak awal dalam konsep gerakan Nagari Madani. Hasil pemikiran dan karya beliau menjadi bukti nyata dan acuan bersikap masyarakat islam saat ini. Rahmah el-Yunusiyah mampu membuka cakrawala kaum muda untuk terus melakukan perbaikan demi kemajuan. Dari pemikiran beliau dan pamornya sangat memengaruhi terlaksananya konsep Nagari Madani tersebut.
Pemikiran atau gagasan Rahmah el-Yunusiyah adalah kesetaraan gender, bahwa laki-laki dan perempuan wajib ikut serta dalam membina penerapan agama dan keberlangsungan suatu negara. Dulu, perempuan cenderung dianggap tidak bisa melakukan suatu pekerjaan, ruang geraknya dibatasi hanya dalam masalah dapur dan rumah saja. Hal ini menjadi cikal-bakal Rahmah el-Yunusiyah untuk memperjuangkan hak-hak perempuan terkhusus dalam mengakses pendidikan. Pendidikan menjadi penting untuk perempuan, karena mereka adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Seorang ulama bahkan ilmuwan sekalipun akan terlahir dari ibu yang cerdas dalam mendidik buah hatinya.
Perjuangan yang begitu luar biasa dilalui dengan begitu sulit terutama dalam hal menghapus stigma negatif tentang perempuan. Selain itu, merangkul kaum perempuan agar mau untuk keluar dari zona nyaman dan berproses menjadi tantangan tersendiri bagi Rahmah El-Yunusiyah. Namun, pada akhirnya semua perjuangan itu tidak akan sia-sia, perlahan namun pasti para perempuan mengambil peran penting dalam segala bidang. Dengan kemampuan yang diasah dengan baik, kaum perempuan mampu menempatkan dirinya di posisi tertinggi layaknya seorang insan sejati.
Kesetaraan gender ini penting dalam mewujudkan Nagari Madani, karena dimulai dari perempuan generasi penerus bangsa tercipta. Baik atau buruknya suatu generasi tergantung dari orangtuanya, terutama ibu. Perempuan menjadi barometer dalam melihat kualitas unggul bagi penerus bangsa, maka dari itu ibu haruslah punya keilmuan baik agama maupun umum yang memadai. Suatu generasi dikatakan baik jika memiliki dasar atau pondasi yang kuat sesuai konsep Nagari Madani. Nagari Madani akan tercipta lebih cepat jika para perempuan dapat memainkan perannnya dengan maksimal. Sebaliknya Nagari Madani tidak akan tercapai jika perempuan rusak atau tidak memiliki keilmuan yang luas. Hal inilah yang diperjuangkan oleh Rahmah el-Yunusiyah, sehingga tampak jelas kontribusinya bagi bangsa ini.
Kontribusi Rahmah el-Yunusiyah tidak sampai disana saja. Setelah masyarakat menyadari akan kesetaraan gender dan mengangkat harkat-martabat perempuan, maka diperlukan suatu lembaga pendidikan. Karena ilmu atau pengetahuan tidak cukup didapatkan dari rumah saja atau secara otodidak, perlu pengembangannya ke lingkungan yang lebih besar. Rahmah el-Yunusiyah dengan visi dan misi yang begitu mulia, mencoba untuk merintis lembaga pendidikan. Suatu lembaga yang memberikan keilmuan kepada para perempuan, tempat melahirkan karya-karya dan pemikiran yang besar.
Lembaga pendidikan itu dinamakan Diniyyah Putri Padang Panjang, sekolah islam pertama perempuan di Indonesia yang didirikan saat itu. Semua keilmuan dan keterampilan bagi perempuan diajarkan disini sehingga bakat dan kemampuan para kaum perempuan terasah sedini mungkin. Lembaga ini memiliki kontribusi besar dalam kemajuan pendidikan saat itu, pengaruhnya sampai ke mancanegara. Dari lembaga inilah munculnya tokoh-tokoh perempuan yang berpengaruh saat ini. Dari Diniyyah putri, maka mengilhami berdirinya satuan pendidikan lainnya dijagat nusantara. Diniyyah putri berhasil mencetak kader-kader terbaiknya sehingga kaum perempuan menjadi terhormat dengan ilmu dan amal yang diajarkan di lembaga ini.
Untuk mendukung konsep Nagari Madani sangat diperlukan suatu lembaga pendidikan sebagai tempat berposes bagi kaum muda terutama perempuan. Lembaga pendidikan dianggap urgensi dalam segala hal, karena dengan pendidikan yang tepat semua kemajuan akan terbentuk termasuk Nagari Madani yang ideal. Pemikiran Rahmah el-Yunusiyah yang fundamental, ketika mampu mendirikan sekolah islam khusus perempuan pertama di Indonesia, layak diapresiasi dan menjadi kado terindah untuk Indonesia saat ini. Tidak hanya sebagai sentral pendidikan saat itu, sampai masa sekarang pun Diniyyah Putri Padang Panjang, tetap menjadi idaman para perempuan untuk belajar disana.
Keberadaan Diniyah Putri kelak menginspirasi Universitas Al-Azhar membuka Kulliyatul Banat, fakultas yang dikhususkan untuk perempuan. Dari Universitas Al-Azhar, Rahmah mendapat gelar kehormatan “Syekhah” yang belum pernah diberikan sebelumnya sewaktu ia berkunjung ke Mesir pada 1957. Dua tahun sebelumnya Imam Besar Al-Azhar Abdurrahman Taj berkunjung ke Diniyah Putri. Ini membuktikan pengaruh pola pendidikan Rahmah el-Yunusiyah membawa dampak positif bagi dunia pendidikan. Pendidikan yang dirancang oleh Rahmah el-Yunusiyah menginspirasi dunia dan dijadikan model pendidikan oleh universitas terkemuka sekalipun.
Dalam pandangan kaum zillenial, Rahmah el-Yunusiyah adalah sosok yang paling berjasa dalam memperjuangkan pendidikan perempuan baik dulu maupun sekarang. Dengan pemikirannya, dia mampu memberikan sumbangsih besar untuk bangsa ini dan pengaruhnya dapat dirasakan lintas waktu dan wilayah. Pemikiran yang luar biasa yang dia tuangkan melalui pendidikan, menjadi pegangan kaum muda dalam bersikap pada kehidupan dan berilmu dalam masyarakat. Rahmah el-Yunusiyah berhasil menciptakan kemajuan yang signifikan dizaman dahulu ketika perempuan dan pendidikan tidak dianggap penting.
Selain menyuarakan dan membawa perubahan dalam hal kesetaraan gender dan pendidikan, Rahmah el-Yunusiyah juga mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi. Segala usaha dalam memperjuangkan kemerdekaan hingga mempertahankan NKRI menjadi bukti begitu tingginya rasa cinta tanah air. Hal ini terlihat ketika Rahmah el-Yunusiyah membentuk TKR Padang Panjang yang beranggotakan anak muridnya dan masyarakat setempat untuk menyediakan obat-obatan dan makanan dalam situasi perang. Keselarasan agama dan nasionalisme inilah yang membuat nama Rahmah el-Yunusiyah harum hingga sekarang dimata masyarakat terutama dalam pandangan kaum muda
Untuk menciptakan Nagari Madani, konsep keseimbangan dunia akhirat, amal dan usaha, agama dan nasionalisme seperti yang dicontoh Rahmah el-Yunusiyah sangatlah penting. Karena tujuan sesungguhnya Nagari Madani itu adalah masyarakat yang berpegang teguh kepada ajaran agama,cinta tanah air, dan melestarikan adat-istiadat dalam masyarakat. Pandangan seperti itu telah dicontohkan oleh Rahmah el-Yunusiyah. Sehingga Rahmah el-Yunusiyah cocok dijadikan teladan dan pemikiran serta pengaruhnya dijadikan acuan dalam menyusun gerakan Nagari Madani.
Rahmah el-Yunusiyah, dimata kaum zillenial adalah pribadi yang mempunyai segudang prestasi. Tokoh inspirasi dari Minangkabau ini dapat memicu gairah kaum muda untuk belajar lebih tekun dan menciptakan karya untuk bangsa dan agama. Ketika umur 23 tahun, usia yang amat belia beliau mampu mendirikan Diniyah Putri menjadi lembaga Islam perempuan yang sebelumnya belum ada ditemukan di Indonesia. Kemudian pada usia 36 tahun, lembaga berhasil mengepakkan sayapnya menjangkau wilayah diluar Sumatera. Pengaruh pemikiran Rahmah el-Yunusiyah melintasi beberapa wilayah dan para muridnya berasal dari Minangkabau, Bengkulu, Tapanuli, Deli, Aceh, dan Selangor.[4] Hal ini membuktikan peranan Rahmah el-Yunusiyah yang begitu besar bukan hanya untuk bangsa sendiri tetapi juga untuk kebaikan orang banyak hingga keluar negeri.
Kontribusi pemikiran Rahmah el-Yunusiyah bagi konsep Nagari Madani sangat jelas terlihat hingga sekarang. Terlebih didalam pandangan kaun zillineal sebagai aset yang berharga untuk bangsa dan agama. Kaum muda mereseprentasikan beliau sebagai anugerah untuk masa sekarang melalui pemikirannya dan sepak terjang perjuangannya. Anak muda zaman sekarang menggunakan keteladanan Rahmah el-Yunusiyah dalam bertindak tanduk sebagai generasi yang madani.
Pemikiran dan kontribusi beliau dalam menunjang konsep Nagari Madani diantaranya, semangat belajar, kesetaraan gender, aktif dalam aktivitas sosial, mempunyai kelompok dan komunitas yang maju, ikut andil dalam pemerintahan,melahirkan karya dan pemikiran maju. Semua terangkum dari sang panutan, Rahmah el-Yunusiyah. Keberadaannya menjadi inspirasi baik dulu sekarang dan untuk masa depan. Tokoh perempuan Minangkabau ini mampu melahirkan konsep awal gerakan Nagari Madani yang terus digalakkan hingga sekarang dengan berpedoman pada pemikiran Rahmah el-Yunusiyah.
Jadi, kontribusi pemikiran Rahmah el-Yunusiyah untuk konsep Nagari Madani sangat besar dan dapat kita rasakan hingga sekarang ini. Berpegang teguh kepada ajaran Islam, melestarikan adat-istiadat dan memiliki kecintaan kepada tanah air prinsip Rahmah el-Yunusiyah sebagai modal awal merangkai konsep dan penerapan Nagari Madani yang Ideal. Pada pandangan anak muda, kaum zillenial Rahmah el-Yunusiyah dijadikan acuan untuk menjalankan kehidupan layaknya sebagai generasi unggul yang Madani.
[1] Saifullah, S., Hasim, A. B. (2019:4). Transformasi Pembaharuan Paham Keagamaan dan Nasional
[2] Saifullah, S., Hasim, A. B. (2019:10). Transformasi Pembaharuan Paham Keagamaan dan Nasional
[3] Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. (2019:9)
[4] Aboean Goeroe. (Vol.5 : 114-115.). Boedjangga Istri
Tinggalkan Balasan