Sepenggal Cerita Kehidupan Seorang yang Sangat Hebat

CSSMoRA – Ia terlahir dari keluarga menengah ke bawah, membuat ia hanya dapat bersekolah sampai jenjang sekolah dasar, membuat ia harus bekerja diusia sekecil itu, menjual es lilin di sekolahnya, menjaga warung. Terlebih lagi ayahnya yang berwatak keras dan terkesan tidak bertanggungjawab membuat kehidupannya terasa semakin susah. Tapi, semua itu tidak membuat mimpi-mimpinya kandas begitu saja, bahkan ia semakin termotivasi untuk merubah kehidupannya.

Ia tumbuh tanpa peran sosok Ayah, ia tumbuh bersama kerasnya kehidupan, tubuhnya yang tinggi besar membuat ia nampak seperti orang dewasa padahal usianya masih belasan tahun. Pernah suatu hari ia bercerita tentang mimpinya menjadi seorang pengusaha dengan banyak karyawan, orang yang mendengarnya justru menertawai nya menganggapnya hanya sebagai bualan seorang anak kecil. Tapi ia tidak peduli ia fokus apa yang ia tuju.

Singkat cerita ia berhasil mewujudkan mimpinya, memiliki usaha mebel kecil-kecilan yang ia rintis sendiri bermodal tekad dan keyakinan. Membuat orang yang menertawainya bertepuk tangan untuknya. Usahanya sedikit demi sedikit telah berkembang, disaat itu ia memiliki 3 karyawan, ia merasa sudah bisa menghidupi keluarganya hingga ia berniat ingin mempersunting seorang wanita sebagai pendamping hidupnya. Pergilah ia menemui orang tua dari wanita yang ia cintai, ia meminta restu kedua orang tua wanitanya. Tapi bukan restu yang ia dapat, justru cacian dan makian ia dapatkan. Dengan perasaan kacau ia pulang kerumahnya. Tapi, bukan ia jika berlarut-larut dalam kesedihan, ia jadikan cacian orang sebagai motivasinya untuk semakin maju.

Setelah penolakan yang ia terima dan berkat keuletan dan semangatnya menjadikan usahanya semakin berkembang pesat, namanya mulai terkenal diantara para pengerajin kayu, hingga pada suatu hari ia tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita cantik, dengan kecantikan khas wanita desa. Ia berusaha mencari informasi mengenai wanita itu karena pasalnya dia tidak pernah melihatnya. Dan ternyata betul wanita itu berasal dari desa yang jauh, wanita dari keluarga sederhana. Tidak ingin mengulur waktu ia sudah mantap ingin mempersunting wanita desa tersebut. Dan alhamdulillah niat baiknya diterima oleh keluarga sang wanita. Menikahlah mereka.

Seiring dengan berjalannya pernikahan mereka, usaha mebelnya pun semakin berkembang. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai tiga orang anak, 2 anak laki-laki dan satu anak perempuan. Iya, akulah anak perempuan itu, dan seorang yang sangat hebat itu ialah Bapakku, wanita cantik itu Ibuku.

Kontributor: Hanifatul Muflikha, anggota CSSMoRA Ma’had Aly As’adiyah Sengkang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *