CSSMoRA – Aku adalah seorang anak yang lahir di keluarga yang sederhana. Ayahku seorang petani dan Ibuku memiliki sebuah tokoh kecil, setelah menginjak ke bangku SMA Ayahku menginginkan aku untuk lanjut di pesantren yaitu tepatnya Pesantren As’adiyah.
Aku memenuhi keinginan orang tuaku tapi tanpa paksaan, akhirnya aku memilih melanjutkan sekolahku di PDF Ulya As’adiyah putri pusat Sengkang, di sanalah awal kisahku dimulai.
Aku sering merasa kurang percaya diri. Bagaimana tidak, aku yang dulunya di sekolah umum kemudian masuk di pesantren tentu tidak mudah, tapi satu pesan Ayah yang aku ingat bahwa selama kamu bersungguh-sungguh dalam mengejar ilmu niscaya Allah akan memudahkan langkah mu .
Aku yang awalnya masih buta akan nahwu-shorof akhirnya bisa memahami sedikit demi sedikit. Pada kelas 10 aku meraih juara 4 di kelas dan pada kelas 11 aku meraih juara 3 di kelas, namun pada semeter akhir di kelas 12 nilai ku menurun dikarenakan aku yang sering sakit-sakitan dan aku meraih juara 4 di kelasku.
Selama ujian akhir aku terus memikirkan tentang bagaimana kelanjutan sekolahku. Ibuku menyuruh
aku melanjutkan kuliah di Bone sedangkan aku tidak mau, tapi Ayahku mengatakan kuliahlah di mana tempat yang kamu inginkan. Maka disitulah aku menentukan pilihanku untuk melanjutkan kuliah di Ma’had Aly As’adiyah sengkang.
Ternyata kuliah bukanlah hal yang mudah tapi aku berusaha memaksimalkannya dengan mendaftarkan diri agar mendapat Beasiswa Santri Berprestasi. Dari sekian banyaknya tes yang aku lalui, ternyata Allah membukakan jalan untuk aku kuliah tanpa membebani orang tuaku. Setidaknya aku sudah bisa membiayai kebutuhanku selama kuliah.
Aku hanya mengharapkan bisa membanggakan kedua orangtuaku, karena ku tahu harapannya sangat besar kepadaku.
Kontributor: Rahima, anggota CSSMoRA Ma’had Aly As’adiyah Sengkang.