Sosialisasikan Program Pengabdian Anak Bangsa, CSSMoRA Hadiri Audiensi Kepala Pusbang SDM Kemenparekraf

Jakarta – CSSMoRA menghadiri audiensi Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangka sosialisasi program Pengabdian Anak Bangsa yang bertempat di Hotel 101, Jakarta pada Kamis, (01/12/2022).

Ketua Umum Nasional CSSMoRA, Nusul Akbar sebagai juru bicara menjelaskan bahwa tujuan CSSMoRA menghadiri  audiensi adalah silaturahmi dan mengajak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk terlibat dalam pemberdayaan program santripreneur di pesantren dan pelestarian destinasi wisata yang ada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara melalui program unggulan CSSMoRA saat ini yakni Pengabdian Anak Bangsa.

“CSSMoRA ini memiliki progam unggulan yakni Pengabdian Anak Bangsa yang pada kesempatan silaturahmi dengan Kemenparekraf kali ini adalah dengan mengajak Kemenparekraf ikut terlibat dalam pemberdayaan program santripreneur yang ada di pesantren dan pelestarian destinasi wisata kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Program ini dilaksanakan dua kali, yang pertama sasarannya di pesantren yang ada di daerah Sumatera dan yang kedua sasarannya lebih umum yakni di kabupaten Wakatobi.” Terang Nusul  memulai diskusi siang itu.

Niat kerjasama yang dibawa CSSMoRA disambut baik oleh Kemenparekrf, tinggal bagaimana konsep irisan kegiatannya lebih dikonkretkan. Dalam hal ini, Bapak Faisal, MM.Par, CHE sebagai Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenparekraf menjelaskan bahwa dari pihak kemenparekraf sering melakukan kunjungan ke pesantren-pesantren untuk memberikan wawasan perihal daya kreatifitas usaha dan mengembangkan jiwa kreatif para santri untuk mendorong kebangkitan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja.

“Daerah pelestarian destinasi wisata yang dipilih sangatlah menarik. Karena Wakatobi menjadi salah satu dari 10 besar destinasi pariwisata prioritas. Akan tetapi, dari Kemenparekraf sendiri masih kekurangan konektivitas ke sana.” Ungkapnya.

Karena masih minimnya konektivitas, dari Kemenparekraf memberikan rekomendasi daerah sasaran yang menarik yakni Lombok dan Medan. Pak Faisal menjelaskan bahwa Lombok menjadi lokasi yang tepat karena eksekutor dari program ini memiliki latar belakang santri, sangat cocok dengan Lombok yang kental dengan keislamannya.

“Saya sarankan ke Mandalika, Lombok. Karena di sana sangat kental dengan keislamannya, cocok dengan latar belakang CSSMoRA yakni para santri. Di Lombok, kan, terkenal dengan Muslim Friendly-nya, Islamic center, dan memiliki 100 kubah emas. Jadi, menurut saya lebih relevan di sana. Kita tinggal menunggu saja, Kemenparekraf bisa membantu di bagian mananya.” Lanjut Pak Faisal.

Lebih dari itu, Pak Faisal juga menyarankan agar dari pihak Kementerian Agama yang menaungi CSSMoRA  ikut terlibat dalam program Pengabdian Anak Bangsa, agar potensi terwujudnya niat ini lebih besar.

“Saya sarankan, dari pihak Kementerian Agama juga ikut berkolaborasi dalam program ini agar Menteri kami dapat lebih mendukung kegiatan ini. Kita sebut saja kolaborasi triparti yang terdiri dari Kemenag, CSSMoRA, dan Kemenparekraf.” Tutur Pak Faisal sebelum audiensi berakhir.

Sebelum audiensi ditutup, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenparekraf memberikan sedikit closing statement bahwa,

“santri jangan hanya kebanyakan seminar. Biarkan itu menjadi urusan dari universitas. Tetapi, kita sebagai santri harus bisa langsung action di lapangan agar impac- nya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan orang banyak.” Tutup beliau.

Pewarta : Immanuna, KOMINFO Nasional CSSMoRA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *