Peran Santri dalam Dunia Teknologi

Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA), mengadakan sebuah acara Seminar Nasional sebagai bentuk puncak perayaan peringatan Hari Santri Nasional. Dalam seminar tersebut, para mahasantri dan mahasiswa dari berbagai universitas mitra PBSB berkumpul di Gedung Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng, Senin (24/10/2022).

Seminar menjadi istimewa karena pihak CSSMoRA mengundang tokoh-tokoh ulama ternama, diantaranya TGB. Zainul Majdi sebagai ketua umum alumni Al-Azhar, KH.Nurhannan, sebagai ketua asosiasi Ma’had Aly Indonesia, dan KH. Ahmad Syakir sebagai dewan masyayikh Tebuireng. Nuansa seminar menjadi begitu religius karena diawali dengan acara istighosah dan doa bersama dengan khidmat, dipimpin oleh KH Syakir Ridwan. Dalam acara seminar ini, KH Nur Hannan sebagai narasumber pertama menyampaikan bahwa peran santri dibutuhkan untuk membangun peradaban menjadi lebih baik dalam menciptakan negara aman dan tentram. Setidaknya ada tiga poin penting yang dibutuhkan santri untuk mewujudkan hal tersebut, yakni kedalaman spiritual, keluasan intelektual, dan keluhuran moral. “Adanya pemahaman intelektual santri serta kuatnya spiritual kebatinan para santri yang dipadukan dengan majunya teknologi, mampu menciptakan negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.”, tutur KH. Nurhannan.

Narasumber kedua, Tuan Guru Bajang juga menegaskan kembali bahwa saatnya para santri mulai menguasai teknologi dengan tetap mempertahankan pembangunan karakter yang positif. “Problematika kehidupan di zaman ini menuntut para santri agar menguasai ilmu bukan hanya dalam bidang kitab saja, akan tetapi juga mahir dalam kemajuan teknologi,” tegas TGB. Di samping itu dalam sambutannya, ketua umum CSSMoRA Nusul Akbar telah menyampaikan bahwa dengan adanya Hari Santri Nasional yang dilatarbelakangi oleh resolusi jihad dan perjuangan kaum santri masa lampau, menjadikan santri masa kini mengemban tugas untuk melanjutkan perjuangan mereka dengan mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.“Seminar kali ini semoga bisa membangkitkan semangat, sinergitas kita untuk bagaimana cara kita meneruskan perjuangan para ulama, perjuangan para kyai, perjuangan santri terdahulu yang mengorbankan jiwanya. Oleh karena itu, tugas kita saat ini mempertahankan kemerdekaan,” pungkas Nusul.

Pewarta:

Alfa Munayah, anggota CSSMoRA Ma’had Aly Hasyim Asy’ari semester 1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *