Ketua Umum CSSMoRA Nasional, Nusul Akbar lantik Pengurus baru CSSMoRA Ma’had Aly Hasyim Asy’ari priode 2022-2023 secara hybrid bertempat di aula lantai 1 kampus Ma’had Aly Hasyim Asy’ari dan virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Ahad (02/10/2022).
Pelantikan ini merupakan acara kedua setelah Musyawarah Besar II CSSMoRA Hasyim Asy’ari yang diikuti dengan antusias oleh seluruh anggota CSSMoRA Ma’had Aly Hasyim Asy’ari pada hari Jum’at, 30 September 2022. Kegiatan pelantikan ini dimulai dengan serah terima jabatan oleh Ketua Umum demisioner CSSMoRA Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Faizal Amin kepada Ketua terpilih yakni Muhammad Daffa Futurrahman dengan disaksikan oleh Wakil Mudir bidang kurikulum, Wakil Mudir bidang kemahasantrian, Ketua Senat Mahasantri, dan Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasantri MA’had Aly Hasyim Asy’ari.
Dalam sambutannya, sebagai Ketua Umum CSSMoRA Nasional Nusul Akbar menegaskan bahwa CSSMoRA ini bukan organisasi biasa. Tidak seperti organisasi lain, di mana ketika ingin menjadi anggota mendaftar sekarang, besok atau lusa sudah terdaftar menjadi anggota organisasi, tapi di CSSMoRA untuk masuk di dalamnya perlu persiapan yang cukup lama dengan melewati beberapa proses, yakni harus diterima dalam seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Hal ini pun tentu bukan perkara mudah. Terbukti pada tahun 2022 sebanyak 6.169 peserta yang mengikuti seleksi tahap pertama, 1.200 dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi tahap kedua, dan hanya 552 peserta yang dinyatkan berhasil menjadi penerima PBSB ini.
“Seyogiyanya teman-teman bersyukur berada di CSSMoRA dengan mendedikasikan diri, turut andil mengambil peran di kegiatan maupun agenda CSSMoRA tingkat perguruan tinggi maupun tingkat nasional,” pesan Ketum CSSMoRA Nasional ini.
Selain itu, Wakil Mudir bidang kurikulum Dr. Mohammad Anang Firdaus menegaskan bahwa kepengurusan baru berarti harapan baru. Anggota CSSMoRA harus saling mendukung karena tanpa dukungan antar anggota, CSSMoRA tidak akan bisa melesat untuk melangkah dengan lompatan-lompatan yang brilian.
Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asya’ari, terkhusus CSSMoRA harus bisa berprestasi, tidak ada yang mempunyai tanggungan akademik, khususnya dalam hal nilai. Namun sebelum itu, anggota CSSMoRA harus bisa menjadi panutan dan teladan di dalam kelas. Dalam hal ini, Dr. Anang Firadaus menyebutkan tiga istilah dalam Al-Qur’an, yakni pertama sabiqun bi al-khairat, kedua muqtashid, dan ketiga dholimun li nafsih.
Oleh karena itu, CSSMoRA dengan DNA ‘santri berprestasi’ diharapkan termasuk dalam istilah yang pertama, bukan yang kedua, apalagi yang ketiga. Sebelum berprestasi pada hal-hal besar, CSSMoRA diharapakan harus berprestasi dari segi akademik, kedisiplinan, ibadah, dan lainnya. Sehingga CSSMoRA bisa menjadi motor penggerak bagi mahasantri yang lain. CSSMoRA dengan DNA santri berprestasi tidak boleh mengotori DNA-nya dengan tidak berprestasi. Berprestasi tidak hanya menang lomba, berprestasi juga dapat berupa hal yang bersifat spiritual dengan tabarrukan di makam atau lainnya.
“Semoga CSSMoRA bisa melangkah untuk menjadi lebih baik, dan yang lebih penting bisa mengayomi anggota. Jangan sampai ada anggota yang tidak diperhatikan, jangan sampai ada anggota yang tidak dirangkul,” pungkasnya.
Pewarta: Himmayatul Husna, anggota CSSMoRA Ma’had Aly Hasyim Asy’ari