CSSMoRA Impianku

Indahnya batik Nusantara, gerak lihai penari Jawa,
dan kegagahan Reog Ponorogo,
Di balik itu semua, terhampar jutaan umat berbudi Pancasila.

Ah, santri,
Tingkahnya santun, begitu rapi,
Rela mengabdikan diri dengan sepenuh hati,
Di tempat kusebut penjara suci.

Hanyalah aku, seorang santri,
Tiap harinya beribadah dan mengaji,
Bermodalkan kain tipis terikat di pinggang, berpeci,
Terbangun di tengah malam sunyi, ketika yang lain terlelap dalam mimpi.

Sajadah tergelar di atas tanah,
Duduk bersila, menundukkan kepala,
Air mata menetes membasahi doa kepada Yang Maha Kuasa,
Meminta keselamatan dunia dan akhirat.

Namun suatu hari hatiku merasa sedih,
Saat ku lulus di hari nanti,
Takut tiada organisasi yang kusukai,
Namun yakin di luar sana banyak organisasi berbasis santri.

Ah, CSSMoRA,
Wadah bagi santri melanjutkan jenjang menjadi mahasiswa,
Dianungi oleh Kementerian Agama,
Program beasiswa untuk santri berprestasi.

Kami, bersarung dan berpeci,
Bermukena putih yang suci,
Mematangkan religi dan intelegensi,
Untuk berbakti pada agama dan negara.

Di sana aku menemukan mutiara,
Indah dipandang mata, riang gembira hati,
CSSMoRA, keunikan terdapat di dalamnya,
Bersatu dalam perbedaan seperti Bhinneka Tunggal Ika.

Tujuh huruf, beribu makna,
Mengajarkan kebersamaan dalam berkeluarga,
Kekompakan, bersatu dalam satu kata,
CSSMoRA, kebanggaanku.

Aku bangga menjadi bagian CSSMoRA,
Berjuang untuk kemajuan bangsa,
Berjuang dalam jalan agama,
Melalui pendidikan sosial dan dakwah, kuatkan ukhuwah islamiyyah.

Terima kasih, CSSMoRA,
Engkau memberikan harapan bagi bangsa dan agama,
Melalui Kementerian Agama, dengan program beasiswanya,
Menanungi para santri yang berjuang bagi bangsa dan agama.


Achmad Chaidzar Rudin (CSSMoRA Universitas Islam Nusantara 2022)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *